Mohon tunggu...
DWI RAHMIYATI
DWI RAHMIYATI Mohon Tunggu... Guru - SMPN 1 Haruai

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MAMAM NDUK (Makan dan Minum Bersama Sambil Duduk)

22 Juli 2024   13:30 Diperbarui: 22 Juli 2024   13:31 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumen pribadi

Permasalahan
Sejak tahun 2014 awal saya mengajar di SD Negeri 2 Pembataan, 75% murid dan guru di SD Negeri 2 Pembataan masih belum mengamalkan adab/etika makan dan minum dengan duduk yang sesuai dengan sunnah Rasulullah S.A.W dan dari perspektif ilmu kesehatan. 

Sampah yang dihasilkan dari sekolah 70% adalah sampah plastik. Kemudian 90% rombongan belajar (kelas) waktu istirahatnya melebihi dari jadwal yang ditetapkan dikarenakan guru kelas dan guru mata pelajarannya masing-masing berpencar membeli jajanan bahkan ada yang sampai keluar lingkungan sekolah. 

Disebakan beberapa hal tesebut maka hubungan antara guru dan murid, dan murid dengan murid kurang akrab dan tidak membaur karena hanya berteman dengan itu-itu saja. Selain beberapa hal tersebut, inovasi ini juga tercipta karena innovator terinspirasi dari program komunitas belajar sekolah pada fase A yaitu “gaya hidup berkelanjutan” dengan membawa peralatan makan dan minum dari rumah.

Isu Strategis
SD Negeri 2 Pembataan memiliki banyak murid dan pendidik sert tenaga kependidikan. Pada tahun 2022 sebanyak 588 murid dan 30 pendidik serta 4 tenaga kependidikan yang ada di SD Negeri 2 Pembataan menjadi penghasil sampah plastik sebanyak 43,5 kg per hari. Hal ini harus menjadi perhatian khusus karena pengelolaannya pun di sekolah belum terkelola dengan baik, sehingga menimbulkan masalah terhadap lingkungan sekolah bahkan mengganggu kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 2 Pembataan.

Selain masalah sampah, di SD Negeri Pembataan juga murid dan guru bergaul ssecara terkemompok-kelompok. Hal tersebut menjadikan kurangnya rasa kebersamaan dan kekeluargaan sehingga muncul sikap individual seperti acuh tak acuh. Karena kurangnya rasa kebersamaan itu juga guru yang berkelompok-kelompok membeli makanan di luar lingkungan sekolah yang menyebabkan jam istirahat lebih dari ketentuan dan jam belajar berkurang.

Metode Pembaharuan
Untuk memecahkan permasalahan diatas maka SDN 2 Pembataan mengadakan inovasi MAMAM NDUK yang diambil dari akronim makan dan minum bersama dengan duduk. MAMAM NDUK adalah sebuah program layanan pembelajaran yang mengajak pembiasaan baik siswa makan dan minum dengan duduk yang berdampak positif terhadap kebersihan lingkungan sekolah serta meningkatkan kedisiplinan guru dan murid.
a.    Kondisi Sebelum adanya inovasi yaitu banyaknya sampah plastik, banyaknya makan minum sambil berdiri, berlari-larian, siswa tidak akrab, tidak memiliki rasa simpati dan empati kepada teman yang tidak bisa jajan.
b.    Kondisi Sesudah  diimplementasikan inovasi MAMAM NDUK yaitu tertibnya jam istirahat dan masuk kelas (tepat waktu), lingkungan sekolah bebas dari sampah plastik, terbangunnya komunikasi positif dalam kebersamaan yang menciptakan keakraban antar murid dan guru, dan Tumbuhnya rasa peduli sesama teman dan tertanamnya sikap cinta lingkungan.

Keunggulan

a.    Program MAMAM NDUK  memberikan pengalaman belajar bagi siswa pembiasaan makan dan minum sambil duduk dan membawa peralatan makan dari rumah yang belum pernah diprogramkan oleh sekolah negeri lainnya.
b.    Program MAMAM NDUK meningkatkan partisipasi murid dan guru dengan saling peduli dan kerjasama.
c.    Program MAMAM NDUK sangat efektif dalam mengurangi produksi sampah plastik di lingkungan sekolah.

Kebaruan
Program makan bersama tanpa kemasan plastik sekali pakai ini sudah ada sebelumnya di sekolah swasta. Perbedaan antara program MAMAM NDUK dengan program makan bersama yaitu di sekolah swasta peralatan makan sudah disediakan oleh pihak sekolah dan setelah murid-murid makan, peralatan makaan yang telah mereka gunakan akan dibersihkan oleh petugas kebersihan sekolah. 

Sedangkan inovasi MAMAM NDUK ini meciptakan kedisiplinan murid yaitu murid membawa peralatan makan masing-masing dari rumah, murid juga harus bertanggung jawab menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungannya dengan mencuci peralatan makan dan membersihkan alas duduk setelah makan.
Cara Kerja Inovasi
a.    Peserta didik dan guru membawa peralatan makan dan minum dari rumah.
b.    Guru membersamai murid makan dan minum berama saat jam istirahat berlangsung sampai jam masuk kelas.
c.    Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran yang mengajar di setiap kelas.
d.    Mengkoordinasi jadwal dan teknis pelaksanaan program.
e.    Membuat catatan perkembangan dengan form penilaian sikap dan melakukan evaluasi di setiap pekannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun