Matematika sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Karena dianggap sulit dan membosankan, pelajaran matematika bisa menjadi masalah maupun kendala dalam proses belajar mengajar. Kebanyakan siswa menganggap matematika menjadi mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh para siswa.
Matematika menjadi sulit dan rumit karena selalu berhubungan dengan angka, rumus, dan hitung-hitungan. Siswa pada umumnya enggan belajar matematika karena sudah menjudge bahwa matematika itu sulit dan rumit, kecuali karena tuntutan materi.
Karena hal tersebut, guru dituntut untuk memberi hal yang baru atau beda dalam penyampaian materi agar siswa pun tertarik untuk mempelajari matematika. Salah satunya dengan menggunakan metode belajar permainan selama proses pembelajaran.
Sesuai judul yang tertera di atas, saya akan menggunakan permainan "ular naga" yaitu salah satu permainan tradisional di Indonesia. Pada pembahasan kali ini, guru diharapkan mampu membuat pandangan siswa terhadap matematika dari sulit menjadi menyenangkan, siswa diharapkan dapat bekerjasama dengan baik, siswa juga menjadi lebih aktif, dan dapat mengutarakan pendapat nya dalam kelompok. Permainan ular naga ini dapat digunakan untuk semua pelajaran.
Cara memainkan nya, guru terlebih dahulu menentukan dua orang untuk menjadi ketua masing-masing kelompok. Ketua kelompok wajib mempunyai kode untuk kelompoknya tanpa diketahui anggota lain. Kemudian kedua ketua kelompok (team A dan team B) berhadapan dengan tangan saling menggemgam keatas membentuk terowongan sambil bernyanyi salah satu lagu anak kecil.
Setelah lagu berhenti, tangan yang membentuk terowongan diturunkan menangkap anak yang tepat berada di terowongan saat lagu berhenti. Anak yang tertangkap harus memilih salah satu kode yang diucapan oleh ketua kelompok. Jika anak tersebut memilih kode kelompok A maka anak tersebut harus berbaris di belakang kelompok A, begitu pula sebaliknya.
Permainan berakhir ketika kedua kelompok mempunyai jumlah yang sama atau selsih 1, jika salah satu kelompok mempunyai jumlah anggota yang selisihnya lebih dari satu, maka kelompok yang kekurangan anggota harus berlari dan berusah menarik pengikut lawan keluar dari barisan.
Setelah terbentuknya dua kelompok dengan anggota yang sama, guru memberikan, lima pertanyaan berbeda pada masing -- masing kelompok, kelompok yang menjawab dengan cepat dan banyak yang benar, kelompok tersebutlah yang menang.
Dengan permainan ini, diharapkan proses belajar matematika menjadi mudah dan menyenangkan. Sehingga siswa tidak takut lagi terhadap perlajaran matematika.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H