Sejarah Dibentuknya Stikosa-AWS

Perkenalkan Saya Dwi Lailatul Rahma darai Jurusan Digital Public Relations Stikosa AWS Surabaya. Di pertemuan kali ini saya akan menjelaskan tentang sejarah pembentukana Stikosa.

Terbentuknya Stikosa-AWS merupakan buah pemikiran dari seorang Pemimpin umum Harian Surabaya Post yaitu Bapak A. Azis yang berargumen mengenai pentingnya tokoh pers ditengah situasi politik saat itu di tahun 1963 sehingga dibutuhkannya wadah yang dapat mencetak tokoh pers yang memiliki etika, pengetahuan yang baik serta profesional. Lalu opini tersebut didukung oleh R. Moeljadi Notowardojo sebagai Kepala Jawatan Penerangan (Japen) Provinsi Jawa Timur. 

Dalam melakukan persiapan untuk membangun tempat tersebut, A. Aziz dan Moeljadi mengikutsertakan beberapa pimpinan instansi pemerintahan yang mempunyai kaitan dengan pekerjaan kewartawanan seperti Singgih yang menjabat sebagai wartawan harian Indonesian Daily News dan Amak Syarifuddin yang menjabat sebagai wakil pemimpin redaksi majalah Skets Masa. 

Setelah dilakukannya perkumpulan, disepakatilah untuk membangun lembaga pendidikan tinggi dengan nama “Akademi Wartawan Surabaya” yang memiliki tenaga pengajar yang berasal dari PTN yang memiliki jurusan publistik.

Setelah itu, pada 18 Maret 1964 diadakannya pertemuan khusus untuuk membahas rencana dan wujud pendidikan dengan hasil penamaan lembaga dnengana nama Yayasan Pendidikan Wartawan Surabaya (YPWS) hingga terciptanya visi lembaga tersebut yaitu: Meningkatkan dasar profesionalisme wartawan Surabaya dan Jawa Timur

dan dengan Misi: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan wartawan melalui lembaga formal, yakni pendidikan tinggi kewartawanan, yang bernama Akademi Wartawan Surabaya (AWS) dengan ketua yang ditunjuk yaitu Mayor Sukarsono dan Singgih sebagai Sekretaris yayasan. Sejak saat itu, setiap tanggal 11 November 1964 diperingati sebagai hari kelahiran Akademi Wartawan Surabaya. 

Seiring berjalannya waktu, Dilakukanya pembuatan logo lembaga yang digagasi oleh Soewoko BA dengan bentuk dasar segi lima yang menggambarkan pancasila. 

Dan terdapat lima lingkaran kecil disudut sisi segi lima yang menggabarkan lima saluran media dlam kegiatan publikasi yaitu media mssa cetak, media massa elektronika, penerangan, kehumasan, dan grafika. Didalam logo tersebut juga terdapat gambar tugu pahlawan Surabaya yang menggambarkan jiwa dan semangat perjuangana 1945.

Dan pada tahun 1984, AWS mengubah statusnya menjadi “Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Massa (Stikosa)”. Di Stikosa terdapat 2 konsentrasi jurusan yaitu Jurusan Digital Broadcast Journalist dan Jurusan Digital Public Relations. 

Selain kegiatan akademik, mahasiswa Stikosa juga dapat mengikuti kegiatan Organisasi Mahasiswa yang terlah tersedia auntuk membanatu meningkatkan keahlian dan kemampuan serta menambah pengetahuan mengenai hal yang dijalani. Terdapat total 7 Ormawa (Organisasi Mahasiswa) di Stikosa yaitu

• Surabaya Muda, adalah organisasi media jurnalistik dibidang entertain dan news
• Kopi Production, adalah organisasi yang bergerak dibidang produksi film
• Himmarfi (Himpunan Mahasiswa Penggemar Fotografi), organisasi yang berfokus pada keahlian Fotografi. Adapun karya yang dihasilkan mulai dari entertain fotografi hingga jurnalistik fotografi
• Acta Surya, adalah organisasi jurnalistik yang memproduksi berita
• Teater Lingkar, yaitu organisasi penyuka teater dan seni sastra
• Prapala (Prapanca Pecinta Alam), adalah organisasi pecinta alam. Selain itu, organisasi ini juga turut membantu pemerintahan daerah setempat dalam menangani segala isu sosial yang ada di sekitar masyarakat serta melakukan beberapa kegiatan jurnalistik alam
• AWS TV. Seperti pada namanya, organisasi ini adalah organisasi yang bergerak dibidang pembuatan program televise
• AWS Radio, hampir sama seperti AWS TV yang mana organsasi ini bergerak dibidang broadcasting. Akan tetapi organisasi ini bergerak di dunia per radio-an dengan kegiatan berupa produksi rekaman podcast, siaran radio, dan lainnya
• PRC (Public Relations Community), adalah organisasi yang kegiatannya melakukan segala aktivitas seorang PR.