Mohon tunggu...
Dwi Rahayu
Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMAN 1 Trimurjo Lampung Tengah

Kebahagiaan dan Kesuksesan itu bukan suatu kebetulan tapi pilihan. Perjuangkan harimu bukan hanya untuk sekedar bertahan hidup tapi untuk lebih berkembang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Validasi diri: Antara Kebutuhan atau Hanya Ilusi ?

15 Desember 2024   17:56 Diperbarui: 15 Desember 2024   18:07 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah dunia yang penuh dengan sorotan media sosial dan ekspektasi masyarakat, banyak orang merasa perlu untuk divalidasi, baik melalui pujian, pengakuan, atau bahkan sekadar "like" di unggahan mereka. Tapi, apakah validasi diri itu benar-benar penting, atau hanya ilusi yang kita kejar tanpa akhir?

Apa Itu Validasi Diri?

Validasi diri adalah pengakuan atas siapa kita, baik dari diri sendiri maupun orang lain. Pada dasarnya, kita semua ingin merasa diterima dan dihargai. Namun, ketika kebutuhan akan pengakuan ini terlalu berlebihan, itu bisa menjadi jebakan yang melelahkan.

Misalnya, kita merasa bahagia ketika orang lain melihat kesibukan kita, merasa semangat jika orang lain memuji pekerjaan kita, atau merasa kecewa jika tidak ada yang memperhatikan usaha yang kita lakukan. Ini menunjukkan bahwa kebahagiaan kita bergantung pada validasi eksternal, bukan pada penerimaan diri sendiri.

Mengapa Validasi Itu Penting?

Secara psikologis, kebutuhan akan validasi adalah hal alami atau wajar. Ia memberikan rasa percaya diri dan meningkatkan hubungan sosial. Ketika seseorang mengakui usaha kita, itu dapat memotivasi untuk bekerja lebih baik.

Namun, perlu kita tanamkan dalam diri bahwa validasi dari orang lain seharusnya hanya menjadi pelengkap, bukan tujuan utama. Validasi yang berlebihan bisa mengarah pada:

  • Ketergantungan emosional : Hidup seolah-olah bergantung pada pendapat orang lain.
  • Kehilangan jati diri: Kita mengabaikan keinginan pribadi demi memenuhi harapan orang lain.

Ada dua jenis validasi yang perlu dipahami:

1. Validasi Eksternal

Ini datang dari luar, pengakuan teman, keluarga, atau masyarakat. Meski menyenangkan, validasi eksternal sifatnya sementara dan mudah berubah.

2. Validasi Internal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun