Mohon tunggu...
Dwiqy Fahlavi Muhammad Ramdani
Dwiqy Fahlavi Muhammad Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Hello! I'm a Computer Science Education student, currently on 7th semester at Indonesian University of Education. I'm skilled in website development and operating multimedia applications such as illustrator, premiere pro, photoshop, and likes things related to logic. I'm currently looking for opportunities to develop skills of technology and information that can be useful for others.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan "Modul Belajar Literasi dan Numerasi" Guna Menunjang Pembelajaran Jarak Jauh Siswa SD

23 September 2021   12:38 Diperbarui: 23 September 2021   12:40 2840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  

Di tahun 2021, dunia pendidikan masih melaksakan pembelajaran secara daring atau jarak jauh. Hal ini tidak lain dikarenakan tingkat penyebaran virus Covid-19 yang terus melonjak, apalagi di bulan Juli ini. Pemerintah kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat atau biasa disebut PPKM untuk menekan tingkat penyebaran virus Covid-19. Banyak sekali sektor-sektor di Indonesia yang terkena imbas dari Covid-19 ini, terutama sektor pendidikan. 

Pembelajaran biasanya dilakukan secara luring atau tatap muka antara guru dan siswa di dalam ruangan kelas di sekolah, kini hanya bisa dilaksakan secara daring atau jarak jauh (Online). Kegiatan pembelajaran daring ini diterapkan di seluruh jenjang pendidikan dimulai dari SD, SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi. Sistem pembelajaran daring sampai saat ini mau tidak mau harus tetap diterapkan oleh pemerintah mengingat angka penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) telah menerbitkan kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) tingkan SD, SMP, dan SMA sederajat, dalam kurikulum darurat tersebut memaparkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dapat di gunakan oleh guru serta modul pembelajaran kurikulum darurat untuk proses pembelajaran dimasa pandemi Covid-19. 

Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) yang disiapkan oleh Kemendikbud merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional. Pada kurikulum tersebut dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.

Meski kemendikbud telah mengeluarkan kurikulum darurat, masih banyak terdapat kendala yang dialami oleh siswa dan juga guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh ini. Contohnya dialami oleh siswa SD yang notabene belum mempunyai gadget bagi dirinya sendiri, mau tidak mau harus menggunakan gadget milik orangtuanya terkadang juga gadget tersebut dibawa oleh orangtuanya untuk kebutuhan mereka bekerja. 

Kemudian guru juga mendapati masalahnya tersendiri seperti kesulitan dalam mendesain pembelajara jarak jauh yang efektif bagi siswa SD, seringkali guru hanya bisa memberikan tugas via aplikasi Whatapp karena jika menggunakan video conference seperti Zoom atau Google Meet sangat sulit untuk mengontrol suasan kelas. Hal tersebut tentu masih kurang efektif karena siswa nantinya akan merasa terbebani yang disebabkan minimnya pemahaman terkait materi pembelajaran, tidak terkecuali orang tua. 

Orang tua pun perlu membantu anaknya untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Belum lagi banyak orang tua siswa yang kesulitan juga dalam memahami materi atau soal. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan cara baru dalam pembelajaran daring yang sekiranya efektif.

Tak hanya sekolah, wabah Covid-19 pun dirasakan oleh kampus perguruan tinggi salah satunya Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu pelaksanaan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang biasanya dilaksanakan langsung terjun ke lapang kini harus dilaksanakan secara daring, tetapi tetap menerapkan Tri Dharma perguruan tinggi. 

Mahasiswa KKN UPI Bumi Siliwangi, Dwiqy Fahlavi dengan dosen pembimbing Ridha Mustaqiem, M.Pd. Melaksanakan KKN di daerah yang dekat dengan tempat tinggal yaitu di Kecamatan Parongpong. Kegiatan dilaksanakan terhitung pada tanggal 26 Agustus 2021, berbagai program yang akan dilaksanakan diharapkan mampu membantu permasalahan pembelajaran literasi baca tulis, numerasi dan di SD.           

Salah satu program yang akan dilaksanakan yaitu pendampingan terhadap guru, siswa, dan orang tua di SDN 2 Ciwaruga, Kecamatan Parongpong. Pendampingan pembelajaran yang dilaksanakan adalah dengan membuat sebuah Modul Pembelajaran Jarak Jauh Sekolah Dasar.

Modul Pembelajaran Sekolah Dasar pun tidak seperti modul pada umumnya yang sering ada di SMP atau SMA yang ketika melihatnya saja seperti sulit untuk dipelajari, tetapi modul ini didesain sekreatif mungkin sehingga siswa maupun orang tua siswa dapat dengan mudah memahami materi. Guru tidak lagi hanya sekedar memberikan tugas via Whatsapp, tetapi juga memberikan Modul Pembelajaran Jarak Jauh yang telah dibuat sebagai sumber dan sarana belajar. Melalui Modul Pembelajaran Jarak Jauh ini diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan pembelajaran daring di Sekolah Dasar.

Penulis pun berharap bahwa program dan kegiatan mahasiswa KKN yang dilakukan dengan membuat dan menggunakan Modul Pembelajaran Jarak Jauh dapat bermanfaat bagi guru, siswa, maupun orang tua siswa. Penulis juga berharap agar wabah Covid-19 ini bisa reda dan kembali normal sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan secara tatap muka di sekolah. Penulis juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan dan menerapkan 3M sehingga bisa menekan tingkat penyebaran Covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun