Mohon tunggu...
Dwi Putri Rahayu
Dwi Putri Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Masih belajar menulis

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Surat Untukku: Surat Kedua

16 Juni 2022   20:37 Diperbarui: 17 Juni 2022   14:07 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk diriku yang sedang tidak baik-baik saja.

Aku ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kamu. Untuk kamu yang kuat. Untuk kamu yang berusaha berfikir positif. Untuk kamu berusaha ikhlas. Untuk kamu yang berusaha sabar. 

Hai kamu, bagaimana kabarmu hari ini?
Hari ini kamu hebat, sangat hebat. aku ucapkan terimakasih sekali lagi. Hari ini kamu pegang pisau tanpa memiliki pikiran untuk membuat sebuah tanda di bagian tubuhmu. 

Aku tau kamu sudah lelah, kamu hampir menyerah tapi kamu masih bertahan. Kamu harus tau, bahwa cobaan-mu masih tergolong ringan. Tapi berat dan ringan sesuatu itu tidak bisa disama ratakan. 

Contohnya, beras satu kilo bagi orang dewasa ringan tapi bagi anak kecil berat. Begitu juga dengan cobaan. Bagi kamu cobaan yang datang kali ini sangat berat. Tapi kamu harus bersyukur. Kamu masih bisa makan. Kamu masih bisa tidur dengan nyaman dan hangat. Kamu masih bisa mandi. Kamu masih bisa memakai pakaian yang nyaman. Bahkan kamu harus dan wajib bersyukur karena kamu masih bisa melihat matahari dan bisa bernafas sampai detik ini. 

Aku tau kamu lelah menangis. Aku tau kamu ingin marah. Kamu ingin berteriak sekencang-kencangnya. Dan ada kalanya kamu ingin mengadu kekuatan dengan mobil-mobil yang gagah perkasa. Ada kalanya kamu ingin terbang bebas dari sebuah gedung bertingkat. Ada kalanya kamu ingin tidur nyenyak tanpa merasa terganggu.

Tapi kamu juga tidak boleh melupakan hal yang penting. Saat kamu ingin mencoba adu kekuatan, saat kamu mencoba terbang bebas, saat kamu mencoba tidur tanpa bisa diganggu. Jika salah satu dari impianmu tadi terwujud, bagaimana kedua orang tuamu? Apakah kamu rela kedua orang tuamu bermandikan air mata? Apakah kamu akan membiarkan kedua saudaramu mengambil tanggung jawab yang seharusnya bisa kalian bagi bertiga?

Kamu lelah kan, aku tau itu. Aku tau betapa lelahnya kamu. Ingatlah pepatah mengatakan "Tuhan tidak akan menguji hambanya melebihi kemampuan hambanya". Tuhanmu sedang menaikkan derajatmu saat ini. Dan kamu pasti kuat menjalani ini. 

Satu pepatah lagi "Akan ada pelangi setelah badai" Aku yakin setelah cobaan ini berakhir kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang melimpah. Tuhanmu sedang menyiapkan hadiah yang tepat untukmu. 

Dan akku yakin saat kau sudah menemukan kebahagiaanmu kamu akan mengingat hari-hari ini sebagai kenangan yang penuh pelajaran. Saat kamu menengok kebelakang, kamu akan berkata "ah... dulu aku pernah seperti itu".

Sekarang tugasmu hanyalah sabar, ikhlas, menyerahkan segalanya kepada yang maha kuasa. Ayo kamu pasti bisa bangkit lagi. Jangan menyerah. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Jangan menyiksa diri sendiri dengan memikirkan sesuatu yang buruk. Ayo kamu pasti bisa bergerak maju. 

Kamu adalah orang yang kuat, jangan mau kalah dengan cobaan ini. Ingatlah lagi Tuhanmu sedang mengujimu dan menaikkan derajamu. Setelah ini selesia kamu akan mendapatkan hadiah yang luar biasa. INGATLAH ITU. 

Kamu juga sudah berusaha. Sekarang pasrahkan kepada Tuhamu. Selalu berdoa, untuk hasil yang baik dan menyerahkan semua pada-Nya. Ayo semangat, kamu pasti bisa. Jangan menyerah. 

Saat kamu ingin menyerah, ingatlah orang tua dan saudaramu yang akan bermandikan air mata. Dan juga bumi tidak akan menerima orang yang menyerah dengan hidupnya. 

KAMU KUAT, KAMU BISA, KAMU LUAR BIASA.

Dari diriku yang mencoba untuk bangkit.

Lamongan. Kamis, 16/06/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun