Mohon tunggu...
Dwi Putri Rahayu
Dwi Putri Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Masih belajar menulis

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gerilya

10 Maret 2018   12:05 Diperbarui: 12 Maret 2018   12:43 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

======================

 Itu tadi cerita setahun yang lalu sekarang....

"Bang.. bang tunggu aku, hah...hah... kenapa dipanggil dari tadi gak denger sih" Candra menghampiriku sambil berlari dan nafasnya terengah-engah, sepertinya tadi aku terlalu asik bercerita sampai tidak memperhatikan sekelilingku.

"Kenapa pagi-pagi sudah mencariku?" jawabku

"Ini titipan makan siang dari kakak Mel" jawabnya

"Oh kalau gitu sampaikan terimakasihku padanya" sambil tanganku terulur mengambil kotak makan siang yang dibawahnya, tapi dia mmengelak "Imbalannya mana dulu" tuh kan kebiasaan "Iya ini, hari ini 10.000 aja abang belum gajian, niatnya mau hemat mumpug dapet makan siang gratis, eh malah diperas" jawabku sambil menyerahkan uang.

"cuma 10.000 belum gajian atau uangnya ditabung buat nikah"dasaar aak satu ini ada aja jawabnya "Iya buat nikah emang mau nanti pas nikah gak ada makanan dan yang lainnya" "Jangan dong, harus ada" "Tuh tau sendirikan, udah sana masuk kelas bentar lagi bel" setelah memberi tanta 'ok' dengan jarnya dia lari menuju kelasnya. 

Candra sekarang berubah dia terlihat sangat ramah dan banya teman, disukai guru-guru, tidak seperti setaun yang lalu, walaupu dia masik kelas 2 tapi ditakuti para siswa. Sekarang dia kelas 3 dan sudah mau merencanaakan masuk uiversitas negeri, kurasa dia bisa dengan nilai yang sedikit demi sedikt naik. dan kenapa dia memanggilku 'Bang'karena 2 bulan lagi aku akan menikh dengan kakak perempuannya dan dan kami bertemu juga karena Candra, saat aku menangani masalahnya dulu, dan mengetahui alasan dibali sikapnya. 

"Guru yang sebenarnya bukan hanya memberi sanksi atas pelangaran siswanya tap juga mecari tau alasan dibalik elanggaran itu"

The end or TBC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun