UMKM) di Desa Ketompen, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, pada Sabtu (20/7/2024). Pelatihan ini berkaitan erat dengan poin 8 (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) SDGs, yaitu pertumbuhan ekonomi yang iklusif dan berkelanjutan.
Tim Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya kelompok 47 menggelar program pelatihan pengembangan branding usaha mikro, kecil, dan menengah (Pelatihan digelar di Balai Desa Ketompen oleh Kelompok 47 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya dengan penanggung jawab Dwi Putri Inayah. Melalui pelatihan ini, Naya bersama tim berharap dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal agar dapat bersaing global, sehingga memperkuat ekonomi mikro dan mendukung upaya untuk mengakhiri kemiskinan.
Pelatihan ini dihadiri oleh bapak-ibu pelaku UMKM dari Desa Ketompen dengan total jumlah tamu yang hadir sebanyak 20 orang. Kegiatan diwali dengan pemaparan materi terkait apa itu branding dan mengapa branding itu penting. Kemudian pemaparan terkait tata cara pembuatan beberapa komponen branding seperti tagline, desain logo, packaging, videografi, dan fotografi produk. Setelah itu terdapat workshop dengan membuat poster serta tagline dari salah satu UMKM setempat sebagai langkah konkret penerapan materi yang telah dipaparkan. Para tamu terlihat antusias saat memberikan tanya jawab seputar branding UMKM dan kegiatan workshop. Program pelatihan ini juga menghasilkan buku panduan UMKM Cerdas sebanyak 8 buah kepada pelaku UMKM Desa Ketompen.
Program pelatihan pengembangan branding UMKM di Desa Ketompen berjalan dengan lancar dan sukses. Hal ini dibuktikan dengan seluruh tamu yang hadir mampu menjawab kuesioner yang diberikan dengan rata-rata jawaban benar 80 - 100 %. Program ini diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi pelaku UMKM Desa Ketompen dalam mengelola branding usaha mereka.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H