Namun sejatinya tidak ada perusahaan yang akan merugi dengan datangnya bulan ramadhan. Karena, menurut Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi mengatakan, berdasarkan studi yang banyak dilakukan, konsumsi masyarakat meningkat sekitar 30%, bahkan hingga 40% dibanding pengeluaran normal pada bulan biasa. Bahkan yang berpengaruh secara tidak langsung di bulan ramadhan bisa tetap mendapatkan keuntungan meskipun tidak sebanyak yang lainnya.
Contoh perusahaan yang tidak berpengaruh langsung di saat bulan ramadhan adalah perusahaan yang menjual barang dagang dibidang alat bangunan. Alat bangunan secara tidak langsung juga mendapatkan keuntungan lebih dibulan ramadhan. Karena dengan datangnya bulan ramadhan, orang-orang banyak merenovasi rumah demi menyambut lebarannya yang indah. Dengan memperbaiki rumah, para sanak saudara bahkan tetangga juga merasakaan kenyamanan dan Susana baru disaat berkunjung dirumah itu. Memang tidak semua merenovasi rumah, namun menurut pengalaman saya pribadi banyak orang yang berbondong-bondong memperbaiki rumah, masjid disaat bulan ramadhan demi menambah rasa nyaman. Sehingga, penjualan alat bangunan secara tidak langsung juga ikut meningkat.
Ada beberapa segmen yang bisa kita ambil dalam menjalankan strategi perusahaan disaat bulan ramadhan. Segmen buka puasa dan sahur, segmen beribadah kepada Allah, dan segmen di saat mudik lebaran. Pada segmen buka puasa dan sahur perusahaan yang menjalankan bisnisnya dibidang kuliner harus memberikan promosi yang gencar agar menambah dan menarik jumlah konsumen yang ada. Cara yang dilakukan segmen ini bisa dengan memberi harga paket khusus untuk berbuka dengan memberi free takjil dan menyediakan paket berbuka bersama dengan memberi harga khusus. Disaat sahur, cara yang dilakukan untuk tetap mendapat omzet yaitu tetap buka disaat sahur dan menyediakan jasa delivery untuk sahur. Disini perusahaan juga bisa mempekrjakan karyawan musiman, yang di pekerjakan saat bulan ramadhan saja atau saat sahur saja. Bahkan pendapatan seorang tukan parkir di saat ramadhan juga cenderung meningkat karena intensitas masyarakat berkumpul lebih sering.
Segmen ibadah atau mendekatkan diri kepada Allah juga ikut mewarnai ramadhan bahkan yang termasuk laris dipasaran juga. Segmen ini berhubungan dengan baju busana muslim, mukenah, sarung, sajadah dan alat-alat ibadah yang lainnya. Di segmen ini perusahaan harus bekerja keras dalam menambah jumlah produksi dan selalu berinovasi agar model yang diperdagangkan tidak kadaluarsa dan selalu up to date. Karena jumlah permintaan masyarakat juga meningkat, bisanya digunakan untuk diri pribadi atau untuk hadiah yang diberikan kepada orang lain. Strategi yang umum digunakan yaitu memberi diskon besar-besaran. Namun banyak pedagang curang, dengan kesempatan ini mereka menaikkan harga hingga 100% dan didiskon sesuai harga awal yang mereka inginkan. Sesungguhnya, dalam Islam hal itu dilarang, karena melakukan perdagangan yang berkedok penipuan. Sesuai dengan perintah Allah dalam ayat suci Alquran “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan atau melakukan interaksi keuangan di antara kamu secara bathil…” (QS Al-Baqarah [2]: 188). Seharusnya dengan peningkatan jumlah permintaan, maka tanpa memanipulasi harga dengan memberi diskon palsu juga akan menambah jumlah omzet yang akan didapat.
Segmen terakhir yang juga akan mendapat keuntungan saat ramadhan yaitu segmen yang ditujukan untuk orang lebaran. Produk yang bisa ditawarkan pada segmen ini yaitu kue kering khas lebaran, biscuit, sirup, parsel, baju, bahkan sparepart kendaraan bermotor yang juga laris dipasaran. Strategi yang bisa dilakukan yaitu promosi besar-besaran dan menjajakan tiap dagangan di semua tempat. Bahkan makanan oleh-oleh khas masing-masing daerah juga ramai dipasaran. Dengan banyaknya pesaing produsen, makan cara yang dilakukan membuat inovasi, membuat produk yang berbeda dengan produk yang lain. Yang unik, menarik dan jarang dijumpai, menjadi kunci untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Agar mendapatkan inovasi dan kreatifitas kita dianjurkan untuk terus menuntut ilmu agar menambah wawasan dan kratifitas kita agar tidak kalah dengan yang lain. Karena memiliki pengetahuan yang luas dapat membuka pintu kesuksesan untuk diri kita sendiri. Seperti firman Allah dalam alquran bahwa Islam mendorong orang untuk giat menuntut ilmu dan bersungguh-sungguh dalam mengejarnya dan menguasai segala bidangnya. Allah berfirman “Ya Tuhanku tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan” ( Q.S. Thaha :114 ). Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw setelah turunnya ayat ini berdoa “Ya Allah, ajarkanlah kepadaku dan tambahlah ilmuku segala puji bagi-Mu atas segala hal”.
Jadi, didalam artikel ini membicarakan tentang segmen mana yang laku dipasaran disaat bulan ramadhan dan strategi apa yang bisa digunakan dalam memasarkan produknya agar mendapatkan keuntunga semaksimal mungkin tanpa melanggar syariat Islam. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah bagi kita semua, tidak hanya perusahaan yang berpengaruh langsung terhadap bulan ramadhan, bahkan yang berpengaruh secara tidak langsung akan mendapat kelimpahan keuntungan pula di bulan ramadhan. Sungguh luar biasa dan istimewa bulan Ramadhan ini bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H