Jabang bayi tengah dinanti
Maskumambang dalam kandungan
Di alam ruh dia berjanji
Kepada siapa akan berbakti
Untuk menempuh jalan kembali
Jabang bayi mijil ke dunia
Orangtua bersuka cita
Jabang bayi membuka mata
Orang tuanya berucap doa
Kinanthi doa dan restu orangtua
Menangis, merangkak,berjalan, dan berlari
Menapak lekuk lekuk jalanan
Jalan untuk pulang
Jiwa muda meletup letup
Bertanya dan mencari menjadi rutinitas
Bapak ibu siang malam nirakati
Kidung sinom didendangkan menjelang malam
Asmara tak habis dituliskan
Cinta mewarnai garis garis perjalanan
Nyanyian rindu menusuk lamunan
Asmaradhana kidung sang perawan
Bujang dan perawan dalam gambuh
Bersuka cita dalam tali asmara
Mewujud dalam ikatan suci
Pernikahan, penyempurnaan pertautan
Dhandhanggula…..
Manisnya gula, manisnya perjalanan
Anak anak itu manis…
Mewujudnya harapan itu manis….
Manis, setelah pahit dirasakan……….
Orangtua mewanti wanti
Disini berlalu tidak sendiri
Ada yang haus berilah minum
Minuman itu menyegarkan……
Mundur bukan karena uzur
Mundur juga bukan menjauhi
Mengelola tiada berkesudahan
Pangkur rumekso di gelap malam
Waktu berpisah sudah dekat
Jasad dan ruh akan berpisah
Wadah sementara ini kembali asal
Dan ruh terus berjalan…..
Lahir dalam ketelanjangan
Mati tak juga berbeda
Jasad tetap harus dihormati
Dipoconglah ia sebelum masuk bumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H