Maka apa yang harus kita lakukan? Acceptance. Ya menerima semua masa lalu kita entah baik atau buruk. Di dunia ini tidak ada kehidupan yang sempurna. Kebaikan dan keburukan, bahagia dan sedih adalah bagian dari kehidupan yang yang harus kita terima.
Maka menerima semua keadaan adalah cara kita berdamai dengan innerchild.
Kedua, positif thinking. Sebagai seorang muslim saya ingat dengan pesan Rasulullah saw tentang prasangka.
Dalam sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW.
"Sesungguhnya Allah berfirman, "Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatku dalam kesendirian, Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya se depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari."(HR Bukhari dan Muslim).
Yuk jadi pribadi yang lebih baik lagi. Bukan untuk orang lain tapi untuk diri kita sendiri agar kelak orang-orang di sekitar kita juga turut memberikan kebahagiaan untuk diri kita. Anak-anak kita adalah tanggung jawab dan amanah kita sebagai orang tua. Maka jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena luka pengasuhan yang pernah kita buat pada anak kita