Mohon tunggu...
Dwi Putri Rianti
Dwi Putri Rianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - UPN Veteran Jakarta

Suka menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Munculnya Akun TikTok @dokterdetektif dalam Membantu Konsumen agar Terhindar dari Produk Skincare yang Overclaim

6 Desember 2024   17:49 Diperbarui: 6 Desember 2024   17:59 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara dengan Octaviani selaku Narasumber 

Wawancara dengan Octaviani selaku Narasumber 
Wawancara dengan Octaviani selaku Narasumber 

Wawancara dengan Shandika selalu Narasumber 
Wawancara dengan Shandika selalu Narasumber 

TikTok Sebagai Sumber Informasi Kecantikan 

Industri skincare di Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyaknya produk baru yang bermunculan di pasaran. Salah satu platform yang berperan besar dalam penyebaran informasi terkait produk kecantikan ini adalah TikTok. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Databoks, TikTok kini digunakan oleh 51,9% perempuan Indonesia untuk memperoleh informasi seputar kecantikan, menjadikannya salah satu sumber utama yang dipilih oleh banyak individu (Annur, 2022). Survei tersebut melibatkan 9.010 responden perempuan berusia antara 12 hingga 66 tahun, yang menunjukkan bahwa TikTok tidak hanya berfungsi sebagai platform hiburan, tetapi juga sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Meskipun TikTok memudahkan individu dalam mencari informasi tentang perawatan kulit, penting untuk diingat bahwa tidak semua informasi yang ditemukan di platform ini bersifat akurat (Fadhilah & Desriyeni, 2024). Banyak influencer berlomba-lomba untuk mempromosikan produk kecantikan yang mereka endorse, namun seringkali klaim yang disampaikan ternyata berlebihan atau bahkan menyesatkan. Fenomena ini menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang memahami dunia skincare dan cenderung percaya begitu saja terhadap apa yang mereka lihat di media sosial.

Klaim Berlebihan dan Dampaknya pada Konsumen

Fenomena overclaim (klaim berlebihan) dalam industri kecantikan menjadi isu yang cukup mengkhawatirkan. Banyak produk yang menjanjikan hasil luar biasa, namun kenyataannya tidak sesuai dengan harapan konsumen. Bahkan, produk yang dibeli sering kali memberikan efek buruk pada kulit, seperti iritasi atau kerusakan akibat penggunaan yang berlebihan. Hal ini disampaikan oleh Shandika, seorang konsumen yang merasa khawatir dengan klaim berlebihan yang sering ditemui dalam iklan produk kecantikan.

"Fenomena overclaim menurut saya cukup mengkhawatirkan. Banyak produk yang menjanjikan hasil luar biasa, tapi kenyataannya justru bisa berbahaya bagi kulit. Saya pernah membeli produk kecantikan dari brand besar yang ternyata hasilnya kurang cocok di saya. Setelah kejadian itu, saya pribadi lebih hati-hati setelah mengetahui banyak klaim yang tidak terbukti." (Shandika, Rabu, 04/12/2024)

Selain itu, klaim yang tidak terbukti dapat merusak kepercayaan konsumen terhadap merek atau influencer yang mereka ikuti, yang pada akhirnya mengarah pada keputusan pembelian impulsif tanpa riset yang memadai, serta berpotensi menimbulkan kerugian finansial. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk selalu melakukan pengecekan dan mencari informasi yang valid sebelum membeli produk skincare agar dapat membuat keputusan yang lebih bijak.

Munculnya Akun @dokterdetektif yang Menyediakan Analisis Objektif 

Di tengah maraknya klaim berlebihan ini, akun TikTok seperti 'Dokter Detektif' muncul sebagai alternatif yang memberikan informasi yang lebih objektif dan berbasis pada bukti ilmiah. Akun ini dikenal berkat ulasan-ulasan jujur yang memberikan analisis mendalam terhadap produk-produk viral di pasaran, serta mengungkap apakah klaim yang disampaikan oleh influencer benar adanya atau tidak. Banyak pengikut akun ini merasa terbantu dengan informasi yang disampaikan, karena selain mudah dipahami, analisis yang diberikan didasarkan pada uji laboratorium dan referensi medis yang valid.

"Awalnya saya cuma iseng lihat karena viral, tapi lama-lama saya merasa dia bermanfaat. Saya jadi belajar banyak hal baru soal produk kecantikan." (Octaviani, salah satu follower TikTok @dokterdetektif, Rabu, 04/12/2024)

Akun @dokterdetektif tidak hanya menyajikan ulasan produk, tetapi juga memberikan bukti-bukti ilmiah seperti hasil uji lab dan referensi medis untuk mendukung pendapat mereka, yang membuat informasi yang disampaikan lebih kredibel. Ini sangat membantu konsumen untuk membedakan antara produk yang benar-benar efektif dan yang hanya menawarkan klaim kosong.

Dengan pendekatan yang berbasis pada ilmu medis, @dokterdetektif mampu menarik perhatian publik, khususnya mereka yang membutuhkan informasi yang lebih mendalam mengenai produk-produk kecantikan. Setiap video yang diunggahnya selalu mencantumkan bukti uji lab yang dikeluarkan oleh SIG Laboratory, yang menambah kredibilitas dan kepercayaan dari para konsumen.

"Saya percaya karena 'Dokter Detektif' selalu menunjukkan bukti-bukti yang konkret. Selain itu, dia juga tidak segan-segan untuk mengkritik produk yang tidak sesuai klaim, jadi saya merasa reviewnya objektif." (Shandika, salah satu follower TikTok @dokterdetektif, Rabu, 04/12/2024)

Fenomena ini menunjukkan adanya kebutuhan yang semakin besar untuk informasi yang lebih transparan dan objekti. Akun-akun seperti @dokterdetektif inilah yang memberikan alternatif lebih jujur dan membantu masyarakat untuk lebih kritis dalam menyaring informasi yang diterima dari berbagai sumber.

Pentingnya Menyaring Informasi yang Tersedia di Media Sosial

Keberadaan akun seperti @dokterdetektif sangat membantu konsumen untuk lebih selektif dalam memilih produk yang mereka beli. Dengan adanya bukti-bukti yang diberikan, konsumen dapat lebih kritis terhadap klaim yang berlebihan dan mengurangi risiko kekecewaan akibat produk yang tidak sesuai harapan. Akun ini juga mendorong transparansi dalam industri kecantikan, sehingga konsumen dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam memilih produk skincare yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

 "Iya, saya sekarang lebih selektif. Dia membantu saya membedakan mana produk yang aman dan mana yang berlebihan dalam klaimnya. Dan saya jadi lebih paham apa yang perlu saya perhatikan sebelum membeli suatu produk." (Octaviani, Rabu, 04/12/2024)

Dengan semakin maraknya fenomena overclaim dalam industri kecantikan, penting bagi konsumen untuk memiliki sumber informasi yang terpercaya dan berbasis bukti. Akun seperti @dokterdetektif tidak hanya memberikan edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga membantu menjaga transparansi dalam industri ini. Konsumen kini dapat lebih bijaksana dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit mereka, serta terhindar dari risiko klaim yang tidak terbukti. Dengan demikian, keberadaan akun ini menjadi sangat penting dalam memastikan bahwa konsumen dapat mengakses informasi yang akurat dan objektif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas keputusan pembelian produk kecantikan di Indonesia.

Sumber :

Anggraini, R. F., & Farida. (2023). Pengaruh konten beauty pada TikTok terhadap minat beli produk kecantikan. Journal Communication Specialist, 2(3), 507-519.

Annur, C. M. (2022, Desember 8). Bukan TikTok, mayoritas perempuan Indonesia gali informasi kecantikan lewat Instagram. Katadata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/media/statistik/4b0cfb994bfc1fe/bukan-tiktok-mayoritas-perempuan-indonesia-gali-informasi-kecantikan-lewat-instagram

Fallahnda, B. (2024, October 2). Sosok Dokter Detektif TikTok yang bongkar uji lab skincare. Tirto.id. https://tirto.id/sosok-dokter-detektif-tiktok-yang-bongkar-uji-lab-skincare-g4kS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun