Sekarang kita hidup di era serba digital, apa pun yang kita cari bisa ditemukan hanya dalam hitungan detik. Mau tahu kabar terbaru dan belajar hal baru juga? Gampang! Tinggal cek media sosial aja, semuanya lengkap ada disana. Tapi, di balik kemudahan tersebut, banyak juga informasi palsu atau hoaks yang siap menyesatkan dan membuat kita bingung.
Hoax Merajalela di Media Sosial?!
Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, mulai dari scrolling Instagram, chatting di WhatsApp, hingga browsing TikTok, hampir semua orang terutama generasi muda terhubung dengan dunia digital. Berdasarkan data dari Databoks pada Maret 2023, sekitar 94,16% anak muda Indonesia berusia 16-30 tahun mengakses internet dalam tiga bulan terakhir, dan lebih dari 80% di antaranya menggunakan internet untuk mengakses media sosial.
Dengan jumlah pengguna internet yang terus meningkat, tak bisa dipungkiri, media sosial telah menjadi tempat utama mencari informasi. Menurut data dari Kemenkominfo, jumlah pengguna internet Indonesia telah mencapai 212,9 juta orang pada 2023, yang artinya sekitar 77% dari total populasi!Â
Sayangnya, banyak di antara kita yang terjebak dalam dunia hoaks, informasi yang tidak terverifikasi, atau bahkan yang sengaja dibuat untuk menyesatkan.
Pelimpahan informasi yang besar menjadi persoalan bagi masyarakat saat ini di tengah situasi pasca-kebenaran, di mana emosi lebih mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang sensasional daripada hal-hal yang sebenarnya (fakta). (Simarmata dkk, 2019:17) Akan tetapi di era pelimpahan informasi di dunia digital masyarakat justru mengalami masalah dalam literasi digital.Â
Padahal, literasi media berhubungan dengan bagaiamana khalayak dapat mengambil kontrol atas media (Priambodo, 2019). Jadi, bisa dibilang, apa yang kita lihat dan baca di media sosial bisa langsung mempengaruhi cara kita berpikir dan beropini. Nah, di sinilah literasi digital menjadi sangat penting, agar kita tidak gampang terpengaruh oleh informasi yang beredar begitu saja di media sosial.
Literasi Digital Menjadi Senjata Ampuh Melawan Hoaks!
Salah satu senjata paling ampuh melawan berita hoaks adalah dengan meningkatkan kesadaran literasi digital kita.
Untuk itu agar tidak mudah tertipu oleh hoaks, kita perlu memahami apa konsep literasi digital. Menurut Amaly dan Armiah (2021), literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis dalam menggunakan media sosial, tetapi juga mencakup kemampuan kognitif untuk memahami dan mengevaluasi konten secara kritis.Â
Menurut informasi yang dilansir melalui laman kompas.com menyebutkan bawah menurut data dari dari Kominfo, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001 perseb. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.