Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang Adakan Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring

Desa Jawisari merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Limbangan, kabupaten Kendal. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat desa berladang dan bertani. Namun, adanya pandemi Covid-19 ini terjadi beberapa masalah ekonomi dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Untuk menghemat pengeluaran dari kebutuhan rumah tangga mahasiswa KKN RDR 77 Kelompok 13 UIN Walisongo Semarang melakukan pelatihan pembuatan sabun cuci piring bersama ibu-ibu rumah tangga Desa Jawisari. Tujuan dari pelatihan ini yaitu untuk memberdayakan ibu rumah tangga untuk meningkatkan pengetahuan, kompetensi, menghemat pengeluaran membeli sabun cuci piring dan dapat dijadikan mata pencarian baru bila diperjual belikan.

Sabun merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat untuk mendapatkan standar kebersihan pada kehidupan sehari-hari, akan tetapi termasuk dalam kebutuhan sekunder. Mengingat bahwa Indonesia belum terlepas dari pandemi Covid-19, yang mana masyarakatnya dianjurkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun. Menjadi salah satu alasan diadakannya pelatihan tersebut, sekaligus untuk meningkatkan nilai ekonomi dalam rumah tangga.

Pelatihan KKN RDR 77 UINWS Kelompok 13

"Pembelian bahan-bahan pembuatan sabun kita habiskan biaya sebesar Rp 70 ribu, dihasilkan produk sebanyak 10 liter yang mana produk tersebut dapat digunakan sendiri untuk cuci tangan, cuci piring, ataupun dapat diperjualbelikan kira-kira mungkin didapatkan laba kotor kira-kira Rp 200 ribu" kata Tsalats Fauzal Muna selaku Koodinator Kelompok 13 KKN RDR 77 UIN Walisongo dalam acara pelatihan pembuatan sabun cuci piring.

Dalam kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring ini melelaui beberpa tahap yang dilakukan mahasiswa KKN RDR 77 Kelompok 13 UIN Walisongo yaitu sosialisasi, mengenalkan alat dan bahan,pelatihan dan pembuatan sabun cuci piring, dan pengemasan produk.

Namun, sangat disayangkan dalam pelatihan ini warga Desa Jawisari terkhusus ibu rumah tangga kurang antusias dikarenakan beberapa dari ibu-ibu mengikuti kegiatan lain. Hal tersebut tidaklah menyurutkan semangat mahasiswa KKN RDR 77 Kelompok 13 UIN Walisongo Semarang dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut.

 Penulis: Tim KKN RDR 77 UINWS Kelompok 13