Mohon tunggu...
KKN RDR 77 UINWS Kelompok 13
KKN RDR 77 UINWS Kelompok 13 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Kelompok 13 KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang

Kelompok 13 selama KKN Reguler Dari Rumah (RDR) 77 UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskusi Moderasi Beragama, KKN RDR UIN Walisongo Fasilitasi Webinar "Moderasi Beragama dalam Bingkai Toleransi"

30 Oktober 2021   09:18 Diperbarui: 30 Oktober 2021   09:44 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN Reguler Dari Rumah (RDR) angkatan 77 UIN Walisongo Semarang Kelompok 13 kembali mengadakan webinar pada Senin 25 Oktober 2021 pukul 16.00 WIB, kali ini webinar diadakan dengan mengangkat isu moderasi beragama bertemakan "Moderasi Beragama Dalam Bingkai Toleransi". Webinar yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting ini menghadirkan pembicara, sekretaris Rumah Moderasi UIN Walisongo Semarang, Luthfi Rahman.

Webinar yang diikuti kurang lebih 30 peserta tersebut bertujuan mengedukasi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya mengenai sikap yang boleh diperlihatkan dalam moderasi beragama dalam bingkai toleransi ditengah keberagaman dan perbedaan mejemuk yang ada di Indonesia.

Dokumentasi webinar
Dokumentasi webinar "Moderasi Beragama dalam Bingkai Toleransi" KKN RDR 77 UINWS Kelompok 13

 Luthfi Rahman selaku narasumber menjelaskan tentang pengertian moderasi beragama yang didefinisikan sebagai rasa, pikir, tingkah laku maupun sikap seseorang untuk berada ditengah-tengah diantara dua penduduk ekstrim. Beliau juga menegaskan bahwa moderasi beragama penting dilakukan karena perlunya counter narasi atau sikap moderatisme terhadap ekstrimisme demi menjaga keberagaman agar tetap dalam harmoni.

 "Bahwa untuk mengetahui indikator moderat beragama ada empat indikator nasionalisme, anti kekerasan, toleransi, akomodatif terhadap budaya lokal. Sedangkan ada juga ciri-ciri terpapar radikalisme diantaranya anti-sosial, emosional ketika bicara politik dan agama, eksklusif tertutup, ingin menang sendiri, hingga truth claim" ujar Luthfi Rahman.

 "Keberagaman sebagai manifestasi Tuhan artinya keberagaman merupakan sunatullah serta keragaman dan perbedaan yang ada di alam semesta merupakan wujud keindahan Sang Pencipta" lanjutnya.

Dokumentasi webinar
Dokumentasi webinar "Moderasi Beragama dalam Bingkai Toleransi" KKN RDR 77 UINWS Kelompok 13

 Menutup diskusi dalam webinar moderasi beragama kali ini, Luthfi Rahman juga menambahkan, "Tak perlu berlebihan dalam beragama, cukup sewajarnya karena yang berlebihan akan cenderung merusak, sebagai seorang mahasiswa harus mampu mengedukasi pentingnya toleransi, bijaksanalah dalam bermedia sosial, dan jadikanlah Kuliah Kerja Nyata kali ini sebagai wujud nyata implementasi dari moderasi beragama" tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun