Mohon tunggu...
Dwi Pratiwi
Dwi Pratiwi Mohon Tunggu... Guru - Guru dan pegiat literasi

Tinggal di Kota Sukabumi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Literasi Sekolah di Masa Pandemi

30 Juni 2021   15:55 Diperbarui: 30 Juni 2021   16:44 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid 19 membuat kondisi yang mengharuskan setiap orang menaati protokol kesehatan. Kesadaran akan pentingnya menaati protokol kesehatan tersebut terus dan terus digulirkan agar penyebaran virus tidak meluluhkan lantakkan sendi-sendi kehidupan. Begitu pula kondisi di lembaga pendidikan. Sekolah harus menyesuaikan diri dengan keadaan. Menyusun program agar pendidikan tetap berjalan.

Bagaimana dengan pengembangan literasi di sekolah? Tentunya itu juga harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Tetapi, literasi mendapatkan peran aktifnya di masa pandemi. Kita bisa melihat bahwa pelajar dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi yang dapat memanfaatkan teknologi dapat beradaptasi dengan kondisi sekarang. Mereka menggunakan gadget untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan, bahkan keterampilan. Kondisi ini menuntut mereka melek literasi teknologi sekaligus mengembangkan literasi baca tulis. Di sini kejelian dan kreativitas tim literasi sekolah dapat bergerak agar literasi sekolah menjadi dinamis.

Sekolah memfasilitasi tim literasi untuk bergerak, terutama mengoptimalkan keterampilan membaca dan menulis yang didukung dengan teknologi informasi yang berkembang pesat. Peserta didik yang merupakan bagian dari generasi milenial sudah terbiasa dengan teknologi yang terdapat dalam gadget difasilitasi dengan mengikuti program-program yang sesuai dengan minat dan bakatnya. 

Sebagai contoh, banyak program literasi yang diselenggarakan baik oleh pegiat literasi di tingkat daerah maupun nasional. Sekolah dapat memilih program yang sesuai dengan kemampuan agar kegiatan tersebut dapat diikuti oleh perwakilan sekolah dan berdampak pada karya peserta di bidang tulis menulis dan mengembangkan keterampilan lainnya. Perwakilan sekolah tersebut menjadi cikal bakal penulis pemula  dan model bahwa mereka dapat berkarya.

Literasi sekolah akan tetap eksis dengan dukungan lembaga dan peran aktif dari pimpinan, tim literasi, guru serta peserta didik. Semoga kita selalu sehat, tetap belajar, dan berusaha berkarya sesuai dengan kemampuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun