Mohon tunggu...
Masyarakat biasa
Masyarakat biasa Mohon Tunggu... -

Pemerhati birokrat dan birokrasi\r\nbirokratwatch@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Dua Kaki sang Pahlawan Kesiangan

9 Januari 2017   17:57 Diperbarui: 9 Januari 2017   18:01 4761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik dua kaki adalah kiasan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi dalam problematika kehidupan politik masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan pragmatisme sempit yang terkait dengan politik kekuasaan. Politik dua kaki adalah bagian dari strategi politik yg eksklusif, tertutup dan bermuatan kelicikan dalam mencari keuntungan dari siapapun pemenang dari banyak kompetitor.

Salah satu ciri dari pelaku politik dua kaki ialah biasanya bermain aman, biasanya tidak ingin terlihat terlalu condong ke satu kubu , terlihat seperti merangkul semua pihak, ingin semua pihak senang, haus pencitraan, bahkan cenderung menampilkan diri sebagai pihak yang terdzholimi dan biasanya muncul sebagai pahlawan kesiangan. Mungkin kita ingat di jaman presiden megawati ada salah satu anggota kabinetnya yang notabene harusnya berada dalam satu barisan, namun berhasil memainkan politik "terdzhalimi" sehingga bisa menggantikan posisi sang presiden. ya politik dua kaki yang paling sadis dan licik adalah pelaku dari pihak internal sendiri, karena bisa menggerogoti secara bebas dari dalam tanpa adanya halangan sedikitpun demi memenuhi ambisi politiknya.

Di pemerintahan Jokowi saat ini sudah mulai muncul para pahlawan kesiangan yang berasal dari team pemerintah sendiri, mereka memiliki ambisi politik sendiri dengan memanfaatkan konstalasi politik saat ini, salah satunya telah di pecat dari jabatan menterengnya, karena ternyata dibalik sikap santunnya ada ambisi politik untuk meraih kekuasaan di pemilu selanjutnya, padahal seharusnya yang bersangkutan lebih fokus dan konsentrasi untuk bekerja demi kepentingan rakyat, dan tampaknya presiden jokowi pun bukan orang yang bodoh dalam melihat hal tersebut, namun untuk secara frontal menyebutkan nama mungkin terlalu riskan secara politik. 

Salah satunya lagi mungkin ada yang memanfaatkan situasi dengan mencoba membangun opini publik, berkeliling wilayah melakukan orasi yang tidak ada hubungannya dengan program kerja pemerintah, bahkan bisa mengambil keputusan strategis yang berhubungan dengan pihak luar tanpa koordinasi dengan pimpinan tertinggi (ingin terlihat seperti pahlawan padahal kesiangan), sosoknya mungkin ingin terlihat seperti nasionalis NKRI, namun jangan lupa ada ambisi disitu untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini, dia saat ini sedang bermain aman, mencoba merangkul semua pihak termasuk yang berseberangan dengan pemerintah dan sekarang sedang giat membangun pencitraan..nah silahkan anda cermati siapa orangnya.. tidak ada yang boleh menghalangi ambisi seseorang karena itu adalah hak setiap individu, namun politik dua kaki adalah penikaman dari belakang oleh seorang kawan dan itu lebih hina daripada pelacur sekalipun, jauh lebih mulia seseorang musuh politik yang beroposisi yang secara jelas head to head dibanding opportunis dari dalam yang dengan licik memanfaatkan situasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun