Berawal .. dari tanya tentang apa dan atau bagaimana tips-nya untuk bisa bertahan menjadi "pejuang ldm" (long distance marriage)/ "pernikahan jarak jauh" yang sudah kami lakoni sejak 2007 silam.
2007 ? berarti sudah 10 tahun lebih ya ? satu dekade ? 120 purnama ?
serius ?? kaget sendiri.. karena belum pernah betul2 menghitung .. dan takjub karena ternyata sudah lumayan lama yaa.. rasanya hampir tidak percaya. Allah.. semua karena pertolongan Engkau.. Ya Rabb.
Jujur.. suka bingung kalau ditanya "tips" nya. --
karena rasanya tidak ada rumus baku atau panduan wajib layaknya aturan yang harus dipatuhi, semua berjalan sangat alami walau memang tidak semulus jalan tol..
tapi.. jalan tol juga banyak yang berlubang kan ? tidak melulu ada bunga di sisi jalan..
jadi memang untuk meraih bahagia harus diperjuangkan, harus kita yang buat.. walaupun hasilnya hanya bahagia sederhana.. ehem..
kembali ke tips ala2.. yuk -- aku pun mencoba berbagi ..
120 Purnama Menjadi Pejuang LDM (Long Distance Marriage)
♡Pertama : tentu saja kami sangat yakin dan percaya ada campur tangan Allah yang menguatkan dan meridhoi, sehingga kami dimampukan untuk melewati suka duka, tangis bahagia, dan semua problema dalam rumah tangga yang pastinya juga dialami oleh pasangan lain.. ldm ataupun bersama.
♡Ke-dua : siapkan, kuatkan, ikhlaskan rasa tidak hanya fisik lahir tapi juga batin. Rasa khawatir -- cemburu -- was2 -- di masa awal "ldm" pasti tidak bisa dihindari, rasa yang sentiasa mengiringi.. karena terbatas jarak dan waktu.
Tapi kami sangat bersyukur karena jarak ldm yang ditempuh tidak terlalu jauh -- jadi hanya dalam hitungan hari atau minggu kami sudah bisa berkumpul kembali.
Jarak antara Sidoarjo -- Ngawi, Madiun, Kediri, Mojokerto, Sidoarjo dan kemudian Sampit hingga kini di Banjarmasin.
♡Ke-tiga : dukungan keluarga besar baik dari pihak bapak ibu mertua maupun orang tua sendiri.. juga kakak, adik, sepupu, kerabat dan sahabat sungguh menjadi pendukung penting di sepanjang hari-hari ldm kami.