Menjadi bagian pada acara Kompasiana Nangkring bersama Antam "Belajar Menjadi Middle Class yang Kokoh dengan Investasi Emas"
sungguh mampu mencerahkan, dan memberi harapan dalam menyikapi investasi emas yang selama ini dijalankan sesuai tradisi - turun temurun dari para leluhur.
Hingga kini cara yang dilakukan dalam menabung emas masih sering kita jumpai dengan membeli emas yang pada umumnya berupa perhiasan mulai dari cincin, gelang, kalung, anting, liontin..dan yang sejenisnya., membeli di saat harga cukup murah dan menjualnya kalau sudah naik, sehingga mampu meraih keuntungan dari selisih jual yang cukup lumayan.., jujur saya pribadipun masih menjalani tradisi ini.. :))
Walaupun mampu memperoleh keuntungan, tetapi pada prakteknya jika kita membeli emas dalam bentuk perhiasan selain menghitung biaya kadar dan beratnya, akan dikenakan biaya jasa pembuatan, dan biaya ini ikut diperhitungkan pada saat pembelian ataupun saat menjual emas dalam bentuk perhiasan. Semakin unik bentuk emas itu, maka semakin mahal biaya jasa yang kita bayarkan.
Maka kini ada pilihan logam mulia (LM) murni standar, salah satu investasi yang menjanjikan dalam bentuk emas batangan., dan salah satu tempat untuk kita bisa memilikinya yaitu di "Butik Emas Antam "., selain di Antam kita juga bisa datang ke Pegadaian dan Bank Syariah Mandiri yang merupakan rekan sejawat Antam.
Dalam acara Nangkring kali ini, Antam memperkenalkan profil perusahaannya, dipaparkan secara tajam, teraktual dan terpercaya oleh Bp. Destra wakil dari Antam ^.^ .., membuat kami menyadari dan bertambah wawasan bahwa Antam juga bergerak dalam bidang pengolahan dan pemurnian logam mulia di tambang emas juga perak.. istimewa.. ♥
Dengan memadukan nilai budaya nasional Indonesia dan kemilau murni emas, Antam mencetak dan memasarkan emas batangan bermotif batik. Ada empat motif batik yang menjadi andalan yaitu motif : Kawung, Sido Mukti, Parangan, dan Mega Mendung.,
Emas batangan edisi motif batik hadir dalam pecahan 10 dan 20 gram, serta sudah dapat dibeli di seluruh "Butik Emas Antam" yang ada di Indonesia.