Kini, giliran kita untuk menentukan, pendidikan seperti apa yang ingin kita wujudkan. Apakah kita akan membiarkannya menjadi alat untuk mempertahankan ketimpangan, ataukah kita akan menjadikannya ruang untuk membangun masyarakat yang lebih adil? Pilihan ada di tangan kita, dan sejarah menunggu untuk ditulis ulang (Dwi Pangga, Mahasiswa Pascasarjana S3 Undiksha).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!