Mohon tunggu...
KKN Reg 79 Kel 28
KKN Reg 79 Kel 28 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Reguler 79 Kelompok 28 UIN WALISONGO SEMARANG Desa Kedungringin 2, Kec. Suruh, Kab. Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Posko 28 Ajak Para Siswa SD Negeri 03 Kedungringin Sosialisasi Sampah

8 November 2022   05:47 Diperbarui: 8 November 2022   05:54 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Siswa SD Negeri 03 Kedungringin Membaca Materi Mengenai Sampah

Jumat, 21 oktober 2022 pukul 09.00 WIB. Para siswa SD Negeri  03 Kedungringin mengikuti sosialisasi mengenai sampah organik dan anorganik. Siswa-siswi mulai dari kelas satu sampai kelas enam ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Kegiatan ini dilakukan setelah anak-anak melakukan kegiatan rutinan setiap hari jumat pagi yaitu senam dan kerja bakti di lingkungan sekolah. Sosialisasi ini diadakan agar siswa-siswi dapat membedakan antara sampah organik dan anorganik. Lalu, apa itu sampah organik?  Sampah organik dapat kita sebut sebagai sampah yang berasal dan makhluk hidup dan dia mudah terurai. Contohnya : sisa-sisa makanan, karton, kertas, daun, dan lain-lain.  Sedangkan, untuk sampah anorganik sendiri dapat disebut sebagai sampah yang berasal sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup dan karena kebanyakan sampah anorganik berasal dari bahan sintesa menyebabkan sampah jenis ini tidak mudah terurai. Contohnya : plastik, kaca, kaleng minuman, sepatu bekas, dan lain-lain. Dalam penguraiannya pun membutuhkan waktu kurang lebih 100 tahun.

Sosialisasi kali ini diisi oleh para mahasiswa KKN Reguler ke-79 UIN Walisongo Semarang yang terdiri dari dua orang yakni Rifatul Qoimah dan Sri Tambaryati Saniyah selaku tim KKN Posko 28. Pemaparan materi meliputi pengertian sampah, jenis-jenis sampah, ciri-ciri sampah, dampak, manfaat dan metode 3R (Reduce, Reuse, Reycle) sebagai langkah untuk mengelola sampah.  Reduce adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan limbah, jadi kita bisa memilih untuk menggunakan barang-barang yang biodegradable (lebih mudah terurai) dibandingkan barang-barang yang nondegredable (tidak mudah terurai). Kemudian ada reuse yakni kegiatan dimana kita bisa memanfaatkan limbah yang dapat digunakan kembali, hal ini dapat diartikan sebagai kita bisa menggunakan satu barang berkali-kali baik dalam fungsi yang sama atau berbeda untuk mengurangi penumpukan volume sampah. Contohnya, menggunakan botol plastik bekas untuk media tanam, menggunakan kertas bekas sebagai amplop atau pembungkus, dan lain-lain. Jangan lupa juga ada reycle adalah kegiatan dimana kita bisa mendaur ulang limbah atau barang bekas agar dapat menjadi barang yang lebih berguna dan ekonomis. Contohnya mendaur kertas bekas menjadi kertas ataupun karton lagi, ataupun contoh lainnya seperti mendaur ulang sampah organik bekas dapur rumah tangga dan kotoran hewan menjadi pupuk kompos. 

Gambar 2 Praktek Pemilahan Sampah
Gambar 2 Praktek Pemilahan Sampah

Dalam presentasi, ditampilkan berbagai dampak sampah. Meskipun sampah memiliki banyak dampak negatif dalam berbagai bidang, namun kita juga tidak boleh mengesampingkan manfaat dari sampah organik dan anorganik itu sendiri yaitu bisa digunakan sebagai pupuk kompos, bahan kerajinan bahkan hingga bahan biogas, listrik dan pupuk. Itulah mengapa, tema yang diangkat pada sosialisasi tersebut adalah seburuk-buruknya dampak sampah, kita sebagai manusia hanya perlu menjadikannya teman dan solusi terlepas dari pandangan sampah yang selalu dianggap sebagai masalah dengan mensosialisasikan, menggunakan dan memperdayakan berbagai kegiatan yang tepat guna dalam sehari-hari dalam menggunakan dan mengelola masing-masing jenis sampah.

Gambar 3 Penyampaian Materi oleh Mahasiswa KKN Posko 28 
Gambar 3 Penyampaian Materi oleh Mahasiswa KKN Posko 28 

Setelah pemaparan materi selesai, dari pihak KKN sendiri selaku pemateri kemudian mengadakan game secara kecil-kecilan seperti tepuk hebat dan tepuk satu,-dua-tiga yang berguna untuk melatih konsentrasi anak-anak. Selain itu, dari pemateri sendiri juga menyediakan reward bagi anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Banyak siswa yang turut antusias untuk mengikutinya. Untuk itu, kami juga sangat merasakan senang karena dari pihak bapak maupun ibu guru juga mendukung dengan diadakannya sosialisasi ini. Dari para guru berharap agar para siswa SD Negeri 03 Kedungringin yang awalnya masih awam membedakan jenis-jenis sampah para akhirnya secara perlahan-lahan mulai dapat membedakan sampah organik dan anorganik. Untuk itu, di akhir game ini, para pemateri KKN juga menyediakan contoh jenis sampah organik dan anorganik secara nyata di depan para siswa, selanjutnya dari pemateri KKN sendiri menunjuk salah satu anak untuk maju ke depan sebagai percobaan apakah siswa tersebut sudah bisa membedakan sampah organik dan anorganik.

Penulis : Rifatul Qoimah; Janita Nadya Vickyarin; dan Bela Ardianti (Tim KKN Reguler 79 Posko 28 UIN Walisongo Semarang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun