Mohon tunggu...
DWI NUR AFRINA
DWI NUR AFRINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

apa ya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menelusuri Pengaruh Budaya dalam Komunikasi Interpersonal: Dampak dan Dinamika dalam Interaksi Sehari-hari

5 Januari 2025   00:53 Diperbarui: 5 Januari 2025   00:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih komunikasi interpersonal itu? 

Komunikasi interpersonal adalah proses saling bertukar informasi antara dua orang atau lebih yang melibatkan aspek verbal dan nonverbal. Komunikasi ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sosial kita, karena bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga tentang membangun hubungan, mempererat ikatan sosial, dan membantu kita memecahkan masalah bersama. Dalam setiap interaksi sosial, kemampuan berkomunikasi yang baik sangat diperlukan agar hubungan bisa terjalin dengan harmonis dan efektif. Hal ini berlaku di berbagai konteks, mulai dari keluarga, tempat kerja, hingga lingkungan masyarakat yang lebih luas. Namun, meskipun komunikasi tampaknya sederhana, kenyataannya tidak selalu berjalan lancar.

Faktor apa sih yang mempengaruhi kita agar bisa lancar dalam berkomunikasi? 

Salah satu faktor yang sering mempengaruhi kelancaran komunikasi adalah budaya. Budaya, yang mencakup nilai, norma, kebiasaan, dan bahasa yang berkembang dalam suatu kelompok atau masyarakat, memainkan peran besar dalam cara kita berinteraksi dengan orang lain. Setiap individu tumbuh dan berkembang dalam budaya tertentu yang membentuk cara mereka berpikir, bertindak, dan berkomunikasi. Inilah yang sering kali menyebabkan perbedaan dalam cara orang menyampaikan pesan dan memahami pesan yang diterima.

Perbedaan budaya dalam komunikasi sering kali menimbulkan kesalahpahaman. Misalnya, cara berbicara yang langsung dan terbuka mungkin dianggap wajar atau bahkan dianggap sebagai kejujuran dalam beberapa budaya, namun di budaya lain, hal tersebut bisa dianggap kurang sopan dan mengganggu keharmonisan. Selain itu, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan cara seseorang menyampaikan maksud melalui nada suara juga bisa bervariasi tergantung pada latar belakang budaya masing-masing.

Pengaruh budaya dalam bahasa dan simbol

Bahasa adalah salah satu komponen utama dalam komunikasi, dan cara kita menggunakannya sangat dipengaruhi oleh budaya kita. Bahasa lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi bahasa mencerminkan cara berpikir dan cara kita memandang dunia. Setiap budaya memiliki bahasa dan dialek yang unik, yang membentuk cara orang berkomunikasi. Sebagai contoh, dalam budaya Indonesia, kata-kata seperti "saya" dan "anda" digunakan untuk menunjukkan rasa hormat dan kesopanan terhadap lawan bicara, yang menunjukkan penghargaan terhadap status atau hubungan antar individu. Bahasa ini menjadi simbol sosial yang mencerminkan nilai pentingnya tata krama dalam berkomunikasi. Namun, cara berbahasa tidak selalu sama di semua budaya. Misalnya, di banyak budaya Barat, seperti di Amerika atau Eropa, komunikasi lebih langsung dan terbuka. Menggunakan kata “I” atau “you” tanpa mempedulikan status sosial dianggap normal, bahkan dianggap sebagai cara yang jujur dan transparan. Ini berbeda dengan budaya Indonesia yang lebih menghargai nuansa sopan santun, di mana berbicara dengan cara yang terlalu langsung bisa dianggap kurang beretika.

Selain bahasa, simbol-simbol budaya juga memainkan peran besar dalam komunikasi interpersonal. Simbol ini bisa berupa warna, gerakan tubuh, atau ekspresi wajah. Contohnya, di Jepang, kontak mata yang terlalu intens sering dianggap sebagai bentuk ketidaksopanan, sedangkan di budaya Barat, hal tersebut dianggap sebagai tanda kepercayaan diri dan keterbukaan. Dengan memahami perbedaan simbol ini, kita bisa lebih bijak dalam berinteraksi dengan orang dari budaya yang berbeda, dan menghindari kesalahpahaman yang bisa terjadi.

Nilai dan Norma Sosial dalam Komunikasi

Setiap budaya memiliki seperangkat nilai dan norma yang membentuk cara orang berinteraksi satu sama lain. Nilai-nilai ini dapat memengaruhi cara kita berbicara, bertindak, dan menyampaikan pesan. Dalam budaya yang lebih mengutamakan kolektivitas, seperti di Jepang atau Indonesia, menjaga keharmonisan dalam hubungan sosial adalah hal yang sangat dihargai. Hal ini tercermin dalam cara berkomunikasi yang lebih mengutamakan kelembutan, dan cenderung menghindari konflik terbuka. 

Ketika berbicara, kita mungkin lebih memilih untuk menggunakan kata-kata yang lebih hati-hati, atau lebih memilih untuk tidak langsung menyampaikan kritik agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Sebaliknya, di budaya yang lebih mengedepankan individualisme, seperti di Amerika Serikat atau negara-negara Eropa, komunikasi lebih terbuka dan langsung. Di sini, mengungkapkan pendapat atau perbedaan sering kali dianggap sebagai hal yang positif dan menunjukkan keberanian serta kejujuran. Dalam budaya ini, berkomunikasi secara terbuka dianggap sebagai bagian dari penghormatan terhadap hak individu untuk mengungkapkan perasaannya. 

Selain itu, nilai budaya juga mempengaruhi cara kita merespons otoritas dan hierarki. Di negara-negara dengan budaya hierarkis, seperti Korea Selatan atau India, komunikasi sering kali dipengaruhi oleh status sosial dan usia. Di sini, orang yang lebih muda biasanya berbicara dengan lebih sopan dan lebih menghormati pendapat orang yang lebih tua atau berstatus lebih tinggi. Berbeda dengan negara-negara yang lebih egaliter, seperti di negara-negara Skandinavia, yang cenderung lebih terbuka dan setara dalam komunikasi, di mana perbedaan status atau usia tidak terlalu dipertimbangkan dalam cara berkomunikasi.

Hambatan dan Tantangan dalam Komunikasi Antar budaya

Tentu saja, perbedaan budaya ini tidak selalu mudah dihadapi dan seringkali menciptakan hambatan dalam komunikasi. Salah satu tantangan terbesar dalam komunikasi antarbudaya adalah misinterpretasi pesan. Ketika orang dari budaya yang berbeda berkomunikasi, pesan yang disampaikan bisa diterima dengan cara yang sangat berbeda, karena perbedaan dalam norma, ekspresi verbal dan nonverbal, serta konteks sosial. Misalnya, seorang individu dari budaya yang sangat formal, yang terbiasa menggunakan bahasa yang penuh penghormatan, bisa merasa bingung atau bahkan tersinggung jika berbicara dengan seseorang dari budaya yang lebih santai dan terbuka.

Selain itu, perbedaan dalam bahasa tubuh dan ekspresi juga bisa menjadi sumber ketegangan. Sebagai contoh, jarak fisik dalam berkomunikasi bisa menjadi isu besar dalam budaya yang berbeda. Di beberapa budaya Asia, menjaga jarak fisik yang lebih jauh saat berbicara dianggap lebih sopan dan menunjukkan rasa hormat, sedangkan di budaya Barat, jarak yang terlalu jauh bisa dianggap tidak ramah atau tidak tertarik. Bahkan sikap yang dianggap ramah dalam satu budaya bisa dianggap terlalu agresif atau mengancam di budaya lain.

Apakah pengaruh budaya dalam komunikasi memiliki dampak positif?

Yuk simak penjelasan dibawah ini...

Dampak Positif dari Pengaruh Budaya dalam Komunikasi

Meskipun ada tantangan yang datang bersama perbedaan budaya, pengaruh budaya dalam komunikasi interpersonal juga membawa dampak positif yang besar. Salah satu manfaat utama adalah peningkatan pemahaman lintas budaya, yang memungkinkan kita untuk melihat dunia dari berbagai perspektif yang berbeda. Dalam dunia yang semakin terhubung dan global ini, kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang beragam menjadi keterampilan yang sangat berharga. Melalui interaksi antarbudaya, kita belajar cara orang lain menyelesaikan masalah, merespons situasi, dan menyampaikan ide.

Pengalaman ini mengajarkan kita untuk lebih fleksibel dan adaptif dalam berkomunikasi, serta memperkaya cara kita melihat dunia. Ini bukan hanya bermanfaat dalam hubungan profesional, tetapi juga memperkaya pengalaman hidup kita. Ketika kita belajar menghargai perbedaan budaya, kita tidak hanya memperbaiki cara kita berkomunikasi, tetapi juga membuka diri terhadap kemungkinan untuk membangun hubungan yang lebih inklusif dan harmonis di masyarakat yang semakin beragam.

Kesimpulan: 

Pengaruh budaya dalam komunikasi interpersonal sangat signifikan dan dapat memengaruhi dinamika interaksi sehari-hari. Perbedaan dalam bahasa, simbol, nilai, dan norma sosial sering kali menjadi faktor utama dalam membentuk cara individu berkomunikasi dan menanggapi pesan. Meskipun perbedaan budaya dapat menyebabkan tantangan dalam komunikasi, terutama dalam hal misinterpretasi dan hambatan komunikasi, dampak positif dari pemahaman lintas budaya jauh lebih besar.
Dengan meningkatkan kesadaran tentang perbedaan budaya dan menerapkan keterampilan komunikasi antarbudaya, individu dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dan efektif dalam berbagai konteks sosial. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terus belajar dan beradaptasi dengan budaya lain untuk menciptakan komunikasi interpersonal yang lebih inklusif dan produktif.

Temukan berbagai artikel menarik lainnya di https://bk.fip.unesa.ac.id/

Referensi

Alamsyah, I. L., Aulya, N., & Satriya, S. H. (2024). TRANSFORMASI MEDIA DAN DINAMIKA KOMUNIKASI DALAM ERA DIGITAL: TANTANGAN DAN PELUANG ILMU KOMUNIKASI. Jurnal Ilmiah Research Student, 1(3), 168-181.

Akbar, D., Susanti, P., Pangestu, Y. W., Iksan, Y., & Irwansyah, I. (2022). INDUSTRI DIGITAL DALAM DINAMIKA DEMOKRASI DI INDONESIA: ANCAMAN ATAU PELUANG?. Mediakom: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), 138-148.

Andzani, D. (2023). Peran Aplikasi Seluler dalam Mengubah Paradigma Bisnis dan Layanan Konsumen. Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS), 3(3), 774-777.

Bu Ayu, I. W., Zulkarnaen, Z., & Fitriyanto, S. (2022). Budaya Digital dalam Transformasi Digital Menghadapi Era Society 5.0. Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal, 5(1), 20- 25. Stomi, R. A., & Yuliana, N. (2023). Peran Aplikasi Whatsapp Dalam Dinamika Ilmu Komunikasi. Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 2(5), 31-40.

Erwin, E., Subagja, A. D., Masliardi, A., Hansopaheluwakan, S., Kurniawan, S. D., Darmanto, E. B., & Muksin, N. N. (2023). Bisnis Digital: Strategi dan Teknik Pemasaran Terkini. PT. Green Pustaka Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun