Mohon tunggu...
DWINI SAPTAJI
DWINI SAPTAJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

saya sangat menyukai olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Stunting terhadap Perkembangan Anak di Pandeglang Banten

14 Desember 2023   20:32 Diperbarui: 14 Desember 2023   20:43 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nutrisi yang diberikan pada anak akan mempengaruhi kekebalan tubuh pada anak. Jika nutrisi yang diberikan buruk, maka akan meningkatkan resiko penyakit infeksi berulang pada anak. Hal ini menyebabkan rendahnya sistem kekebalan tubuh anak.

  • Kualitas sumber daya manusia yang rendah

Anak yang stunting saat dewasanya memiliki performa kerja yang lebih rendah dan produktivitas yang lebih rendah dibandingkan anak yang normal. Akibatnya anak yang stunting rata-rata memiliki penghasilan yang lebih rendah.

Upaya Pencegahan Stunting

Untuk mencegah stunting orangtua perlu memenuhi kebutuhan gizi anak, memberikan ASI ekslusif selama enam bulan, melakukan deteksi dini dengan berkonsultasi dan secara rutin mengukur berat dan tinggi badan anak. Sehingga terbentuk anak-anak yang sehat dan menjadi generasi penerus yang berkualiatas. Setiap langkah kecil kita akan membawa dampak besar pada masa depan anak-anak indonesia.

Tingginya prevalensi stunting dapat merugikan perkembangan kognitif anak, sudah saatnya kita mengambil tindakan bersama-sama untuk mewujudkan generasi yang akan mendatang hidup tanpa stunting. Dan memastikan setiap anak memiliki peluang untuk berkembang secara maksimal. Karena stunting bukan hanya masalah kesehatan fisik, tetapi juga menghambat potensi intelektual generasi yang akan mendatang.

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama melakukan pencegahan stunting untuk masa depan yang cerah untuk generasi yang akan mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun