sangat tak logis dan tak relevan bukan, tugas membuat silabus dan RPP ditujukan untuk siswa SMA. patutnya tugas itu diterapkan untuk mereka mahasiswa kependidikan yang memang nantinya akan bertugas demikian. Satu kesimpulan awal yang kubuat adalah sang guru malas untuk membuat Silabus dan RPP sendiri. So, para muridlah yang menjadi pelampiasannya.
inilah kisah Guru Mata Pelajaran Agama di SMK Negeri 1 Bulik yang memerintahkan siswanya membuat/mencari silabus da RPP Mata pelajaran Agama Islam SMA dari kelas X sampai kelas XII. "Busuk sekali guru ini" bermalas-malasan membuat silabus dan RPP, siswa menjadi korbannya. Kalau memang malas mengadakannya ya tak perlu mengadakan. Tak etis sekali nampaknya. Mana ada RELEVANSInya?. Benar-benar lucu. Sayangnya para murid hanya menerima dan tidak protes. Padahal sudah jelas-jelas tugas membuat Silabus dan RPP bukanlah ranahnya.
Hal ini akan menjadi baik jika sang guru memberikan silabus kepada siswanya, dan para siswanya mencari materi sesuai dengan yang tercantum dalam silabus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H