Ketika masih kecil, Saya selalu diajari oleh ibuku bagaimana menjadi anak yang baik. Saya diajari belajar dari segala hal. Termasuk belajar dari bentakan-bentakannya setiap hari. Terlahir menjadi anak nakal dan suka melawan membuat ibuku harus mengelus dada setiap hari. Tapi sekarang, saya menjadi anak yang manutan. Semenjak kejadian kabur dari rumah beberapa hari ketika masih SMA, saya menjadi mengerti bahwa setiap apa yang diajari ibuku selalu bermanfaat.
Sejak hari itu, saya berjanji untuk selalu menuruti perkataan atau perintah ibuku. Hingga ujian tiba, ibuku selalu menemaniku belajar. Terkadang sampai malam larut. Hasilnya pun tidak mengecewakan, nilai akhir ujianku cukup tinggi dengan rata-rata 9,21. Nilai yang membanggakan bagi orang tuaku yang berlatar belakang orang berpendidikan rendah.
Coba-coba mendaftar di perguruan tinggi, hasilnya saya diterima. Sekarang saya menjadi mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum UNY angkatan 2009. Di sini saya juga belajar menjadi wartawan kampus di Lembaga Pers Mahasiswa. Saya bersama teman-teman lainnya belajar memainkan peran benar-benar sebagai Agen of Change dengan ikut mengkritisi Universitas. Inilah prestasiku selama di UNY, ikut melibatkan diri dalam kehidupan kampus menjadi kritikus pemula. Semua ini karena ibuk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H