Mohon tunggu...
Dwiningsih Afriati
Dwiningsih Afriati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

aku memang bukan penulis handal, tapi aku ingin menjadi bagian dari para penulis handal...,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah Itu Bernama Ibu

26 April 2011   07:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:23 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelap namun hangat

Sendiri namun ramai..,

18 tahun yang lalu aku merasakan keadaan seperti itu...,

Sempit namun luas bagiku..,

Aku merasakan sentuhan lembut dari luar sana..,

aku mendengar lantunan doa lirih dari mulut seorang wanita

Rumah itu adalah Ibu, aku ingin kembali seperti dulu..,

tapi sekarang telat..,

aku tak bisa menghitung kerutan di kening ibu, ketika bingung memikirkan aku

Ibu maafkan aku, aku ingin kembali ke rumah itu, rumah yang kusebut IBU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun