Stunting merupakan masalah gizi pada anak yang memiliki banyak dampak negatif dalam berbagai aspek mulai dari tumbuh kembang anak itu sendiri hingga kerugian ekonomi suatu negara. Menurut Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, prevalensi anak yang mengalami stunting di Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yaitu sebesar 12,03%.
Berdasarkan angka tersebut, Desa Weru Lor merupakan daerah dengan kejadian stunting yang rendah berdasarkan klasifikasi WHO (2000) tentang stunting dalam populasi. Akan tetapi, pencegahan stunting di Desa Weru Lor tetap penting untuk dilakukan agar angka kejadian stunting pada anak dapat menurun.
Dalam membantu pencegahan stunting di Desa Weru Lor, kelompok KKN-T IPB Cirebon-10 telah membentuk program dengan sebutan "Batik Canting" atau Bantu Ibu untuk Cegah Stunting. Pemberian nama program tersebut didasari dengan banyaknya pengrajin batik di Desa Weru Lor sehingga nama program disesuaikan agar lebih mudah diingat.
Selain itu, kata Batik yang merupakan singkatan dari Bantu Ibu dikarenakan sasaran utama dari program ini adalah ibu hamil dan ibu balita. Terdapat dua sub-program dari Batik Canting, yakni penyuluhan awareness of stunting dan penyuluhan MPASI sehat. Dalam pelaksanaan program tersebut, kami turut berkolaborasi dengan Bidan Desa yakni Ibu Sayi untuk mengoptimalkan tujuan dari program.

Program penyuluhan MPASI sehat dilaksanakan pada Kamis, 14 Juli 2022 pukul 09.00-10.00 WIB di Posyandu Pledang, Desa Weru Lor. Penyampaian materi dilakukan oleh Satria Adhiyasa Wirayudha, mahasiswa program studi Ilmu Gizi IPB University.
Materi yang disampaikan meliputi pengertian MPASI, syarat MPASI, cara pemberian MPASI yang tepat, serta resep MPASI yang sesuai umur anak. Penyuluhan MPASI sehat dihadiri sebanyak 10 ibu balita.

Materi yang disampaikan meliputi pengertian stunting, pengertian 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), pentingnya 1000 HPK dalam pencegahan stunting, faktor penyebab stunting, ciri-ciri anak stunting, dampak stunting, dan cara pencegahan stunting. Penyuluhan ini dihadiri oleh 12 ibu hamil.

Selama penyampaian materi, terlihat ibu hamil dan ibu balita menyimak materi dengan seksama. Hal ini terlihat dari antusiasme para ibu saat memasuki sesi diskusi dan meningkatnya skor post-test.
"Alhamdulillah, seluruh tahapan penyuluhan berjalan dengan lancar. Hasil skor post-test yang dibandingkan dengan skor pre-test pun mengalami peningkatan. Hal ini menandakan adanya pengetahuan baru yang dipahami bagi ibu hamil dan ibu balita" Ujar Shafa setelah melakukan peninjauan hasil survey pengetahuan yang dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan.
Selain pemberian penyuluhan, ibu balita dan ibu hamil juga diberikan leaflet agar dapat mendalami serta mengulang materi yang diberikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI