Mohon tunggu...
Dwi Mutmainah
Dwi Mutmainah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan

Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

OPINI: Pentingnya Pendidikan Karakter untuk Membentuk Generasi Muda Milenial yang Berkualitas

14 Oktober 2022   17:57 Diperbarui: 16 Oktober 2022   10:08 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era globalisasi saat ini telah membawa banyak perubahan yang terjadi di sekeliling kita, baik itu perubahan positif maupun perubahan negatif. Perubahan-perubahan yang terjadi di era globalisasi tidak bisa dibendung dan dihindari karena pada dasarnya kondisi ini akan secara alami terbentuk. Apabila perkembangan globalisasi dan teknologi yang semakin cepat tidak dibarengi dengan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan bagaimana menghadapi perkembangan globalisasi dan teknologi hal akan memberikan dampak yang pada akhirnya akan mempengaruhi seseorang dalam menjalani kehidupan di masyarakat.

Perubahan yang terjadi akibat globalisasi ini telah membawa pengaruh di berbagai sendi-sendi kehidupan. Perubahan globalisasi saat ini telah membawa dampak yang sangat serius yang berujung pada semakin lunturnya karakter seseorang. Perubahan globalisasi juga menyebabkan krisis moral dan akhlak. 

Banyak generasi muda saat ini yang kurang memiliki moral dan akhlak yang baik. Krisis moral yang terjadi merupakan dampak dari kurangnya pendidikan karakter yang mana akibatnya akan menimbulkan berbagai perilaku negatif di masyarakat. Hal ini dapat dilihat melalui sikap yang ditunjukkan generasi muda saat ini pada saat berinteraksi dengan sesama dan bahkan saat berinteraksi dengan orang yang lebih tua. 

Misalnya, rendahnya rasa hormat siswa kepada guru, penggunaan bahasa yang kurang sopan dalam kehidupan sehari-hari, dan berbagai bentuk perilaku buruk lainnya misalnya pergaulan bebas, pencurian, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan lain sebagainya. Kondisi ini menjadi PR yang harus diperhatikan secara serius oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat. lalu apa yang harus dilakukan?

Untuk menumbuhkan generasi muda yang unggul dan berkualitas di era globalisasi dan teknologi saat ini dan demi memajukan bangsa diperlukan penguatan karakter yang berkualitas melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter perlu diimplementasikan sejak dini dalam kehidupan sehari-hari. 

Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang memiliki tujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang mana di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter ini berfungsi untuk membentuk karakter generasi muda saat ini sehingga dapat menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleransi, tangguh, dan tentunya memiliki perilaku yang baik. 

Pendidikan karakter sangat penting diberikan kepada generasi muda saat ini agar mereka menjadi generasi muda milenial yang dapat membangun bangsa yang tangguh di tengah perkembangan zaman yang semakin cepat. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka sebagai generasi muda harus memiliki sikap-sikap seperti, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, tanggung jawab, peduli sosial, religius, dan lain sebagainya.

Ada begitu banyak aspek yang dapat membentuk karakter seseorang mulai dari lingkungan terdekatnya seperti keluarga, masyarakat, maupun sekolah. Keluarga merupakan contoh bagi seorang anak dalam berperilaku karena karakter seorang anak tumbuh dari keluarganya. Keluarga merupakan tempat pertama kali dimana karakter seseorang terbentuk. Dimana di dalam keluarga seseorang dididik dan diajarkan nilai-nilai kehidupan untuk pertama kalinya. 

Apabila keluarga mengajarkan anak perilaku yang baik maka anak tersebut juga akan memiliki perilaku yang baik juga dan begitu juga sebaliknya. Apabila anak telah dididik untuk berperilaku baik dengan cara yang tepat, maka anak tersebut juga akan menggambarkan jati diri yang baik pula ketika berada di luar rumah atau lingkungan masyarakat. selain keluarga, masyarakat juga lingkungan penting bagi seorang anak membentuk karakter atau perilakunya. 

Apabila seseorang bergaul dengan lingkungan masyarakat yang tepat, maka seorang anak juga akan mendapat pengaruh positif dari lingkungan masyarakat tersebut dan begitu pula sebaliknya. Maka peran keluarga disini sangat penting dalam mengawasi lingkungan pergaulan anak. 

Selanjutnya, salah satu tempat yang dapat dijadikan sebagai solusi dalam membentuk generasi muda yang berkarakter adalah sekolah . Sekolah merupakan salah satu tempat yang dapat digunakan untuk mencerdaskan generasi muda bangsa sekaligus membentuk karakternya. Sekolah harus dapat menjadikan pendidikan karakter sebagai sebuah tatanan nilai yang berkembang dengan baik dan mampu diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari disekolah.

Guna mewujudkan generasi muda milenial yang berkualitas melalui pendidikan karakter diperlukan keterlibatan dari semua lapisan, baik keluarga, masyarakat, dan sekolah. Semua lapisan harus bersama-sama memberikan kontribusinya dalam mewujudkan generasi muda milenial yang berkualitas melalui pendidikan karakter. Keluarga dapat mengajarkan anak-anak mereka sejak dini tentang nilai-nilai moral dalam masyarakat. keluarga harus dapat memberikan contoh yang baik kepada anak" mereka. 

Adapun yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk membentuk karakter anak seperti membiasakan anak pamit saat akan keluar rumah, membiasakan anak mengucapkan salam saat akan keluar rumah, membiasakan anak untuk berperilaku sopan santun kepada orang yang lebih tua, dan lain sebagainya. Selanjutnya, masyarakat juga memiliki peranan yang tidak kalah penting dalam mewujudkan generasi muda milenial yang berkualitas melalui pendidikan karakter. 

Masyarakat dapat menjadi teladan atau memberikan contoh yang baik, mengajak, dan melarang seorang anak dalam melakukan perbuatan. Contoh perilaku masyarakat yang dapat membentuk karakter anak seperti membiasakan diri untuk ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan seperti gotong royong atau kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar, membiasakan anak untuk tidak membuang sampah dan meludah sembarangan, membiasakan anak untuk tidak merusak dan mencoret-coret fasilitas umum, menegur seorang anak yang melakukan perbuatan yang tidak baik, dan lain sebagainya. 

Selain keluarga dan masyarakat pihak yang memiliki peranan yang sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda saat ini adalah sekolah. Perilaku yang dapat diterapkan di sekolah untuk membentuk karakter anak antara lain seperti membiasakan siswa untuk berbicara dengan bahasa yang baik dan santun, membiasakan siswa untuk membudayakan salam, sapa, dan senyum, dan masih banyak lagi.

Pendidikan karakter sebenarnya sudah diterapkan di lingkungan. Penerapan pendidikan karakter ini dikemas oleh pemerintah melalui kurikulum 2013. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Harapannya dengan kurikulum ini tidak hanya menciptakan generasi muda yang memiliki pengetahuan akademik yang baik saja tetapi juga memiliki nilai-nilai moral dan budi pekerti yang baik. Namun hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk diwujudkan. 

Meskipun pendidikan karakter sudah diterapkan di sekolah-sekolah, tapi nyatanya masih banyak anak yang kurang memiliki nilai-nilai budi pekerti yang baik. Perlu banyak usaha yang perlu dilakukan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya pintar dalam segi pengetahuan namun juga dari segi karakternya. Dalam rangka mewujudkan harapan ini tentunya membutuhkan campur tangan dari berbagai pihak secara langsung salah satunya adalah guru. 

Guru yang baik adalah guru yang tidak hanya mampu mengajarkan ilmu pengetahuan saja kepada siswa tetapi juga harus dapat mengajarkan dan memberi contoh kepada siswa tentang nilai-nilai moral dan budi pekerti yang baik. Untuk membentuk karakter siswa di sekolah guru dapat mengajarkan secara langsung bagaimana seseorang seharusnya bersikap dalam kehidupan sehari-hari dengan bentuk nyata dari hal-hal  yang kecil. 

Guru sangat berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda saat ini hal ini dikarenakan hampir setengah hari mereka dijalani di sekolah. Dan seperti yang diketahui bahwa karakter seseorang akan terbentuk dari lingkungan orang itu. Oleh karena itu, sekolah dalam hal ini guru harus berperan aktif dalam menjalankan pendidikan karakter ini.

Dalam proses pengimplementasiannya, pendidikan karakter harus dibentuk dengan cara yang sistematis yang memuat aspek-aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik dimana ketiganya harus berjalan beriringan dalam proses pendidikan. 

Sebagai contoh dari wujud implementasi ketiga hal tersebut adalah ketika seseorang telah menjadi seorang yang cerdas dalam proses pembelajaran di kelas, orang tersebut juga harus memiliki akhlak yang baik, dan juga aktif dalam mengikuti kegiatan non-akademik misalnya seperti ekstrakurikuler. Seseorang yang cerdas tanpa memiliki sikap yang baik makan kecerdasan akan pengetahuan yang didapatkan dapat menurunkan nilai-nilai luhur pada dirinya. Melemahnya karakter atau kepribadian generasi muda akan membuat membuat generasi muda tersebut tidak berpotensi membangun bangsa yang lebih maju.

Kesimpulannya untuk membangun bangsa yang kuat dan tangguh diperlukan generasi muda milenial yang tidak hanya cerdas tetapi juga bermoral. Apa gunanya berpendidikan akan tetapi tidak bermoral. Melalui pendidikan karakter seseorang akan belajar bagaimana bersikap dan bertingkah laku di dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang berkarakter. Semua tindakan yang dilakukan oleh seseorang adalah cerminan dari dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun