Mohon tunggu...
Dwi Mutmainah
Dwi Mutmainah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan

Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

OPINI: Pentingnya Pendidikan Karakter untuk Membentuk Generasi Muda Milenial yang Berkualitas

14 Oktober 2022   17:57 Diperbarui: 16 Oktober 2022   10:08 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guna mewujudkan generasi muda milenial yang berkualitas melalui pendidikan karakter diperlukan keterlibatan dari semua lapisan, baik keluarga, masyarakat, dan sekolah. Semua lapisan harus bersama-sama memberikan kontribusinya dalam mewujudkan generasi muda milenial yang berkualitas melalui pendidikan karakter. Keluarga dapat mengajarkan anak-anak mereka sejak dini tentang nilai-nilai moral dalam masyarakat. keluarga harus dapat memberikan contoh yang baik kepada anak" mereka. 

Adapun yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk membentuk karakter anak seperti membiasakan anak pamit saat akan keluar rumah, membiasakan anak mengucapkan salam saat akan keluar rumah, membiasakan anak untuk berperilaku sopan santun kepada orang yang lebih tua, dan lain sebagainya. Selanjutnya, masyarakat juga memiliki peranan yang tidak kalah penting dalam mewujudkan generasi muda milenial yang berkualitas melalui pendidikan karakter. 

Masyarakat dapat menjadi teladan atau memberikan contoh yang baik, mengajak, dan melarang seorang anak dalam melakukan perbuatan. Contoh perilaku masyarakat yang dapat membentuk karakter anak seperti membiasakan diri untuk ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan seperti gotong royong atau kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar, membiasakan anak untuk tidak membuang sampah dan meludah sembarangan, membiasakan anak untuk tidak merusak dan mencoret-coret fasilitas umum, menegur seorang anak yang melakukan perbuatan yang tidak baik, dan lain sebagainya. 

Selain keluarga dan masyarakat pihak yang memiliki peranan yang sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda saat ini adalah sekolah. Perilaku yang dapat diterapkan di sekolah untuk membentuk karakter anak antara lain seperti membiasakan siswa untuk berbicara dengan bahasa yang baik dan santun, membiasakan siswa untuk membudayakan salam, sapa, dan senyum, dan masih banyak lagi.

Pendidikan karakter sebenarnya sudah diterapkan di lingkungan. Penerapan pendidikan karakter ini dikemas oleh pemerintah melalui kurikulum 2013. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Harapannya dengan kurikulum ini tidak hanya menciptakan generasi muda yang memiliki pengetahuan akademik yang baik saja tetapi juga memiliki nilai-nilai moral dan budi pekerti yang baik. Namun hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk diwujudkan. 

Meskipun pendidikan karakter sudah diterapkan di sekolah-sekolah, tapi nyatanya masih banyak anak yang kurang memiliki nilai-nilai budi pekerti yang baik. Perlu banyak usaha yang perlu dilakukan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya pintar dalam segi pengetahuan namun juga dari segi karakternya. Dalam rangka mewujudkan harapan ini tentunya membutuhkan campur tangan dari berbagai pihak secara langsung salah satunya adalah guru. 

Guru yang baik adalah guru yang tidak hanya mampu mengajarkan ilmu pengetahuan saja kepada siswa tetapi juga harus dapat mengajarkan dan memberi contoh kepada siswa tentang nilai-nilai moral dan budi pekerti yang baik. Untuk membentuk karakter siswa di sekolah guru dapat mengajarkan secara langsung bagaimana seseorang seharusnya bersikap dalam kehidupan sehari-hari dengan bentuk nyata dari hal-hal  yang kecil. 

Guru sangat berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda saat ini hal ini dikarenakan hampir setengah hari mereka dijalani di sekolah. Dan seperti yang diketahui bahwa karakter seseorang akan terbentuk dari lingkungan orang itu. Oleh karena itu, sekolah dalam hal ini guru harus berperan aktif dalam menjalankan pendidikan karakter ini.

Dalam proses pengimplementasiannya, pendidikan karakter harus dibentuk dengan cara yang sistematis yang memuat aspek-aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik dimana ketiganya harus berjalan beriringan dalam proses pendidikan. 

Sebagai contoh dari wujud implementasi ketiga hal tersebut adalah ketika seseorang telah menjadi seorang yang cerdas dalam proses pembelajaran di kelas, orang tersebut juga harus memiliki akhlak yang baik, dan juga aktif dalam mengikuti kegiatan non-akademik misalnya seperti ekstrakurikuler. Seseorang yang cerdas tanpa memiliki sikap yang baik makan kecerdasan akan pengetahuan yang didapatkan dapat menurunkan nilai-nilai luhur pada dirinya. Melemahnya karakter atau kepribadian generasi muda akan membuat membuat generasi muda tersebut tidak berpotensi membangun bangsa yang lebih maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun