Semangat Kebangsaan Â
Saat Indonesia merdeka sebagai sebuah negara, Sukarno berkehendak melanjutkannya sebagai sebuah bangsa. Refleksi atas penindasan kolonial, dijadikannya dasar untuk mewujudkan hal tersebut. Namun, Sukarno punya kesadaran pula tentang realitas pluralisme yang ada di Indonesia. Sayangnya eksperimentasinya membangun national character justru dilanjutkan oleh rezim setelahnya, dengan menggunakan nilai-nilai kolonial yang dia tolak.Â
Sukarno telah memberi acuan bernegara dan berkebangsaan dengan gagasan Trisakti: Berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam budaya. Â Hanya saja penafsiran hingga pelaksanaannya selalu diintervensi oleh kekepentingan global yang lebih berkuasa.
Demokratisasi yang saat ini sedang dituju, masih menyisakan deretan permasalahan yang panjang. Provinsi Papua dan Papua Barat dalam 5 tahun terakhir dipacu dengan berbagai pembangunan infrastruktur dan ekonomi. Â Dengan adanya tuntutan referendum dan gaung kemerdekaan, perlu dikaji lebih jauh, seberapa berpengaruhnya kerja-kerja Presiden Jokowi dan hasil pilpres 2019 dengan harapan rakyat Papua. Â Memahami budaya dan aspek kesejarahan menjadi penting bagi pemerintah untuk menentukan strategi pembangunan, sebelum melakukan tindakan kerja pembangunan. Jika tidak, maka isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) akan selalu menjadi andalan untuk menggerus legitimasi pemerintah bahkan entitas Indonesia sebagai sebuah bangsa besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H