Mohon tunggu...
Dwi Mulyani Lestari
Dwi Mulyani Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketika Stres Berbicara Lewat Gigi: Kebiasaan yang Sepele, Dampak yang Serius Pada Mental dan Gigi

3 Januari 2025   06:29 Diperbarui: 3 Januari 2025   18:03 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggigit Kuku Dampak Dari Kecemasan (Sumber :https://images.app.goo.gl/mJrBE9J9tE2rMc747)

Pernahkah Anda merasa gugup atau stress hingga tanpa sadar mulai menggigit kuku? Kebiasaan ini mungkin tampak sepele, bahkan tidak jarang dianggap "normal". Namun, tahukah anda bahwa kebiasaan ini merupakan respons terhadap kondisi psikologis? Studi menunjukkan bahwa perilaku ini sering dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti kecemasan (anxiety) atau gangguan obsesif-kompulsif (obsessive-compulsive disorder/OCD) dan dapat berdampak buruk pada kesehatan gigi dan mulut.

Menggigit Kuku: Refleksi Kondisi Psikologis


Menggigit kuku atau nail biting sering terjadi sebagai reaksi terhadap rasa takut atau kecemasam. Perilaku ini cenderung dialami secara refleks oleh orang yang mengalami kecemasan, terutama saat berada dalam situasi yang menantang seperti nervous ketika berbicara di depan umum atau merasa stres. Menurut penelitian, kebiasaan ini dapat dianggap sebagai kelainan perilaku yang membantu mengurangi ketegangan emosional (Halodoc, 2020).

Dalam sebuah studi yang melibatkan siswa SMP, ditemukan bahwa siswa dengan perilaku nail biting memiliki risiko 2.801 kali lebih tinggi mengalami gangguan emosi dibandingkan dengan mereka yang tidak menggigit kuku (ARYANTI, 2022). Berdasarkan data tersebut, penting untuk memahami bahwa menggigit kuku tidak hanya sekadar kebiasaan buruk, tetapi juga bisa menjadi indikator adanya masalah emosional atau psikologis yang lebih dalam.

Dampak Menggigit Kuku Pada Kesehatan Gigi


Kebiasaan menggigit kuku dapat merusak struktur gigi dan meningkatkan risiko infeksi pada gusi. Ketika kuku digigit, bakteri dari tangan dapat masuk ke rongga mulut, meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Selain itu, tekanan yang diberikan oleh kebiasaan ini dapat menyebabkan perubahan arah pertumbuhan gigi dan maloklusi (Maria.Shinta, 2024).

Bagaimana Menghentikan Kebiasaan Ini?

1.Identifikasi Pemicu Emosi
Identifikasi pemicu yang menyebabkan seseorang menggigit kuku adalah langkah pertama yang sangat penting. Seringkali, hal-hal seperti ini muncul sebagai reaksi terhadap tekanan, kecemasan. Jika orang tahu apa yang menyebabkan kebiasaan ini, mereka mungkin lebih mudah menemukan cara yang lebih positif untuk mengatasi perasaan mereka. Misalnya, jika seseorang merasa cemas, mereka bisa mencoba teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam untuk mengurangi ketegangan.

2.Pengalihan Perhatian
Mengalihkan perhatian dari kebiasaan menggigit kuku adalah pendekatan yang efektif untuk mengalihkan perhatian. Menggambar, menulis, atau bahkan bermain dengan alat stres dapat membantu menjaga pikiran dan tangan sibuk. Cara lain untuk membuat mulut tetap aktif tanpa menggigit kuku adalah mengunyah permen karet. Dengan cara ini, orang tidak hanya mengurangi kebiasaan mereka tetapi juga menemukan aktivitas positif yang dapat meningkatkan suasana hati mereka.

3.Rawat Kuku Dengan Baik
Dari segi kesehatan gigi, menjaga kuku tetap rapi dan terawat sangat penting. Melakukan manikur secara rutin tidak hanya membuat kuku terlihat lebih baik tetapi juga dapat memotivasi seseorang untuk tidak menggigitnya.

Kebiasaan menggigit kuku adalah masalah yang lebih dari sekadar kebiasaan buruk; ia mencerminkan kondisi emosional dan dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi. Oleh karena itu, saatnya kita mengambil tindakan untuk mengatasi kebiasaan ini. Dengan mengenali pemicu yang menyebabkan kita menggigit kuku, mencari alternatif yang lebih sehat, dan mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, kita dapat memutus siklus ini.Ingatlah bahwa setiap langkah kecil menuju perubahan adalah pencapaian.
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan, karena kesehatan mental dan fisik kita sangat berharga. Mari kita jaga kesehatan gigi dan kesejahteraan psikologis kita dengan menghentikan kebiasaan menggigit kuku. Dengan komitmen dan kesadaran, kita dapat menciptakan perubahan positif dalam hidup kita. Saatnya untuk meraih kebiasaan yang lebih baik demi masa depan yang lebih sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun