Implementasi pembelajaran sosial emosional dengan integrasi dalam  praktek mengajar guru dan kurikulum akademik dapat diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, serta musik, seni, dan pendidikan jasmani.
Implementasi pembelajaran sosial emosional penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah dilakukan dengan menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah. Â Salah satu upaya mengubah lingkungan sekolah (iklim kelas dan sekolah), adalah melalui praktik guru dan gaya interaksi mereka dengan murid, atau dengan mengubah peraturan dan harapan sekolah
Implementasi pembelajaran sosial emosional penguatan kompetensi sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah adalah Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kesempatan secara regular untuk mengembangkan kompetensi sosial, emosional dan budaya mereka sendiri, berkolaborasi, membangun hubungan saling percaya dan memelihara komunitas yang erat.
Berikut merupakan gambaran bagaimana  integrasi kompetensi sosial emosional dalam tiga bagian  Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yaitu: (1) Pembukaan hangat: antara lain dengan memberikan kesempatan pada  murid untuk berbicara, mendengarkan aktif, memungkinkan interaksi, menciptakan rasa memiliki, dapat menumbuhkan salah satu kompetensi sosial dan emosional; (2) Kegiatan inti yang melibatkan: antara lain dengan melakukan diskusi akademik, pembelajaran kooperatif,  pembelajaran berbasis proyek, refleksi diri dan penilaian diri, pemberian suara dan pilihan; (3) Penutupan optimistik: antara lain dengan refleksi, apresiasi, dan cara-cara positif lainnya untuk memperkuat pembelajaran.
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah:
 Memodelkan (menjadi teladan)
Mendukung pendidik dan tenaga kependidikan  dalam memodelkan kompetensi dan  pola pikir di seluruh komunitas sekolah dengan murid, keluarga murid, mitra komunitas, dan satu sama lain. Ini dapat meliputi (a) Menerapkan kompetensi sosial emosional dalam peran dan tugas; (b) Menciptakan budaya mengapresiasi; (c) Menunjukkan kepedulian.
2. Belajar
Pendidik dan tenaga kependidikan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional pribadi dan mengembangkan kapasitas untuk mengimplementasikan kompetensi sosial dan emosional. Kegiatan ini dapat meliputi (a) Membiasakan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional pribadi;  (b) Berkolaborasi di tempat kerja; (c) Mempelajari kemungkinan adanya bias terkait dengan  literasi budaya; (d) Mengembangkan pola pikir bertumbuh; (f) Memahami tahapan perkembangan murid; (g) Meluangkan waktu untuk melakukan self-care (perawatan diri); (h) Mengagendakan sesi  berbagi praktik baik.
3. Berkolaborasi
Menciptakan struktur berbentuk komunitas pembelajaran profesional atau pendampingan sejawat bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk berkolaborasi tentang cara mengasah strategi untuk mempromosikan kompetensi sosial emosional di seluruh sekolah. Kegiatan  dapat  meliputi (a) Membuat kesepakatan bersama-sama; (b) Membuat komunitas belajar profesional; (c) Membuat sistem  mentoring rekan sejawat (Mengintegrasikan kompetensi sosial emosional dalam pelaksanaan rapat guru.