Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
Didalam sekolah inklusi juga perlu diterapkan Strategi pengelolaan kelas  untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran, Guru harus kreatif dalam mengembangkan alat bantu belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat lebih memahami pembelajaran yang telah disampaikan.
Pelaksanaan pengelolaan kelas di sekolah Inklusi
- Pada kegiatan awal pembelajaran, guru melakukan pengkondisian sebelum proses pembelajaran dan melakukan dialog kecil dengan siswa
- Pada saat proses pembelajaran, guru harus menggunakan metode dan pendekatan yang menarik dan menyenangkan bagi siswa
- Guru menggunakan Strategi pembelajaran yang sama pada seluruh anggota dikelas Kecuali pada ABK, guru menggunakan strategi khusus yaitu strategi individualisasi dalam pembelajaran
- Dalam proses pengelolaan kelas guru menanamkan konsep dan nilai serta moral kepada anak yaitu dengan bersikap akrab, memfasilitasi anak dalam belajar, sabar dan mengajarkan caranya menghargai antar teman dengan tidak membeda bedakan.
- Pada proses evaluasi, guru melakukan tanya jawab dan latihan. Untuk anak ABK juga diberikan kesempatan mengikuti evaluasi tetapi disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut.
Kondisi ruang kelas memiliki peran besar pada proses dan hasil pembelajaran. Lingkungan ruang kelas berpengaruh terhadap hal yang dipelajari siswa, keharusan guru untuk mengidentifikasi dan menganalisis ruang kelas akan memungkinkan mereka untuk mengantisipasi atau menjelaskan permasalahan yang dialami. Penataan kelas yang ramah anak yaitu sebagai upaya pengelolaan ruang kelas tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran bagi anak ABK dengan anak yang tidak berkebutuhan khusus. Lalu bagaimana strategi pengelolaan kelas dan lingkungan belajar yang ramah bagi sekolah inklusi ??
- Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran, guru harus mengatur tempat duduk sesuai kebutuhan masing masing siswa. Misal guru merolling seminggu sekali agar anak tidak bosan. Sebaiknya anak ABK dan anak pada umumnya tetap digabung atau,hal ini sebagai upaya guru untuk meningkatkan kepercayaan diri pada anak berkebutuhan khusus.
- Guru perlu mengajak anak belajar di luar kelas karena lingkungan belajar tidak terbatas pada ruang kelas saja. Maka dari itu, sebelum proses pembelajaran guru perlu melakukan kesepakatan dengan siswa untuk belajar di dalam kelas atau diluar kelas
- Guru menginstruksikan setiap siswa untuk berkelompok. Belajar dengan menjadikan satu anak berkebutuhan khusus dan anak yang reguler. Pengelompokkan pada anak reguler dan anak berkebutuhan khusus yaitu untuk menanamkan rasa solidaritas yang tinggi.
- Pada sekolah inklusi, perlu adanya guru pendamping khusus bagi siswa berkebutuhan khusus. Peran Guru pendamping adalah untuk membantu anak berkebutuhan khusus memahami materi dan juga membantu saat ada kesulitan.
SUMBER :Â
Rombot, O. (2017, April). PENDIDIKAN INKLUSI. Retrieved Juli 2021, from https://pgsd.binus.ac.id/2017/04/10/pendidikan-inklusi/
Manora, R. E. (2019). Penataan Kelas yang ramah anak di sekolah dasar inklusi. repository, https://repository.usd.ac.id/35506/2/151134194_full.pdf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H