Mohon tunggu...
Dwi Mastuti Hayuningsih
Dwi Mastuti Hayuningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student of Geodetic Engineering at Diponegoro University

Saya mahasiswa aktif S-1 Teknik Geodesi angkatan 2019, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UNDIP: Gerakan untuk Meningkatkan SDM di Desa Singopadu, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen

27 Agustus 2022   13:57 Diperbarui: 27 Agustus 2022   14:06 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan Melek Hoaks KIPI (Dokpri)

Singopadu, Sragen (13/08/2022) – Dwi Mastuti Hayuningsih, Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro melakukan Gerakan Melek Hoaks KIPI. Seperti yang kita ketahui, hoaks adalah berita buatan atau palsu, informasi yang mengandung kebohongan dan mungkin dapat menyebabkan kericuhan dan kekhawatiran pada masyarakat. Salah satu hoaks yang sering beredar di masyarakat yaitu mengenai KIPI, dimana KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) adalah timbulnya reaksi tubuh yang wajar terjadi setelah menerima vaksin atau imunisasi sehingga sebenarnya masyarakat tidak perlu khawatir terkait KIPI setelah vaksin atau imunisasi. Kegiatan tersebut meliputi penyuluhan dan edukasi mengenai hoaks KIPI dengan media yang digunakan berupa poster, selain itu juga dilakukan pelatihan dan pendemontrasian pembuatan poster dengan video tutorial yang telah dibuat oleh Mahasiswa KKN Tematik ini.

“Kegiatannya asyik, saya sangat senang karena dapat belajar membuat poster bersama kakak karena di sekolah tidak diajarkan untuk membuat poster dengan website seperti ini,” ucap salah satu anak di Dusun Ngrangging yang masih menempuh pendidikan Sekolah Dasar.

Dokumentasi Salah Satu Hasil Pelatihan Pembuatan Poster (Dokpri)
Dokumentasi Salah Satu Hasil Pelatihan Pembuatan Poster (Dokpri)

Akhir dari pelaksanaan kegiatan ini sangat memuaskan dimana beberapa warga mampu membuat poster sederhana yang komunikatif, sehingga mudah dipahami dan dimengerti bagi pembaca lainnya. “Gerakan pencerdasan ini sudah sangat tepat dilakukan terutama di kalangan pelajar, dimana mereka bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru serta mengasah dalam menggunakan teknologi dengan baik dan tepat guna,” ujar salah satu warga yang turut serta dalam Pelatihan.

Selain itu, mahasiswa asal Sragen ini juga mendukung penggalakkan Program BIAN dalam mencegah campak dan rubela dengan membuat Gerakan Pencegahan Campak dan Rubela, dimana kegiatan ini diadakan pada Senin (18/08/2022) di Aula Balai Desa Singopadu, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen. Rangkaian kegiatan berupa penyuluhan, edukasi, dan demonstrasi sederhana mengenai Gerakan Pencegahan Campak dan Rubela dengan Gerakan 5M, serta penjelasan mengenai BIAN dengan sasaran program ini adalah orang tua yang masih mengasuh anak yang usianya masih dalam cakupan vaksinasi MR.

Kegiatan Gerakan Pencegahan Campak dan Rubela (Dokpri)
Kegiatan Gerakan Pencegahan Campak dan Rubela (Dokpri)

Adanya program ini diberi tanggapan positif oleh Bidan Desa Singopadu karena membantu menyebarluaskan dan mengajak masyarakat untuk menjaga diri agar terhindar dari campak dan rubela. “Kegiatan ini bermanfaat sekaligus membantu saya dalam menyebarkan dan memberi edukasi kepada orang tua terutama ibu-ibu untuk menjaga kesehatan Si Kecil mengenai pencegahan campak dan rubela serta pentingnya imunisasi MR bagi anak,” ujar Bidan Desa Singopadu.

Program-program yang telah berjalan tentu juga mempertimbangkan potensi-potensi yang ada di Desa Singopadu. Tak kalah dengan kedua program lainnya, Program Monodisiplin Ketiga pun berjalan dengan baik, program ini membuat peta WebGIS dengan pelatihannya diadakan pada Selasa (23/08/2022) di Balai Desa Singopadu bersama dengan perangkat desa. 

Kegiatannya meliputi edukasi mengenai WebGIS, penedemonstrasian pembuatan Peta WebGIS dengan video tutorial yang telah dibuat, serta pelatihan secara langsung. Pemilihan tema peta bermula dari kondisi selama pandemi dan adanya KIPI akibat imunisasi dan vaksin, serta melihat cuaca akhir-akhir ini yang kurang mendukung dan membuat kinerja tubuh kurang optimal yang menyebabkan tidak sedikitnya masyarakat untuk mencari fasilitas kesehatan dan fasilitas umum terdekat lainnya untuk dijangkau sebagai upaya penanganan atau rujukan cepat ketika sedang sakit. 

Selain itu, mengingat potensi Desa Singopadu yang berkembang pada sektor agrarisnya, maka program ini berinisiatif membuat peta Tematik berbasis WebGIS berupa Peta Sebaran Fasum dan Guna Lahan di Desa Singopadu.

Pembuatan Peta WebGIS (Dokpri)
Pembuatan Peta WebGIS (Dokpri)

Pengenalan dan pelatihan pembuatan peta WebGIS ini dilakukan pemaparan secara komprehensif di Balai Desa yang diharapkan dapat didistribusikan atau disebarluaskan kepada masyarakat sekitar serta dapat melakukan updating data yang telah dibuat.

Dokumentasi dengan Perangkat Desa Singopadu (Dokpri)
Dokumentasi dengan Perangkat Desa Singopadu (Dokpri)

Kegiatan ini juga diterima dengan positif oleh pihak Perangkat Desa Singopadu karena dapat dijadikan referensi pengembangan desa agar tetap dapat mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang ada. “Mengingat kurang keterbaharuannya Peta di Desa Singopadu, pembuatan Peta berbasis WebGIS ini sangat membantu kami untuk meng­-update peta yang ada dan dapat memanfaatkan layanan open source seperti ini agar lebih mudah disebarluaskan ke masyarakat sekitar,” ujar Pak Podo, Perangkat Desa Singopadu.

Penulis : Dwi Mastuti Hayuningsih/Teknik Geodesi/Fakultas Teknik

Dosen Pembimbing :

  • Kurniawan Teguh Martono, S.T., M.T.
  • Farid Agushybana, S.KM., DEA., PhD.

Lokasi : Desa Singopadu, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen

#KKNTematik #p2kknundip #lppmundip #undip

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun