Mohon tunggu...
Dwi Maryam Ardila
Dwi Maryam Ardila Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca buku, artikel, dan semua informasi yang berkaitan tentang motivasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelangi di Sudut Senja

28 November 2023   20:43 Diperbarui: 28 November 2023   20:46 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kamu jadi guru sekarang? Masya Allah selamat ya..ngajar di mana? kok diam-diam saja si tidak sharing denganku?" dengan nada senang diselingi kecewa.

"Hehe, ceritanya mengejutkan dan singkat si Ra"

"Ayo Salsa ceritakan padaku kenapa kamu tiba-tiba pindah haluan? kok bisa jadi seorang pendidik gitu?".

( aku pun menceritakan dari awal hingga tak terasa 60 menit berlalu, perbincangan kami selesai )

Pekan pertamaku berlalu menjadi seorang pendidik. Disaat aku perlahan membersamai Iqbal, mengajarinya satu demi satu mulai dari memperkenalkan huruf, angka, membaca, menghitung hingga bernyanyi. Meski sebenarnya aku menyadari bahwa, ini bukan jalan yang aku harapkan. Sampai pada akhirnya Allah menggerakkan hati para orang tua menitipkan amanah padaku untuk mendidik anak-anaknya. Jadi kini, tidak hanya Iqbal, tapi teman-teman seusianya antusias belajar bersamaku.

Burung-burungpun bernyayi, alampun seolah tersenyum padaku saat aku bersama mereka. Semangat juang yang ikhlas, mata yang berbinar-binar tiap aku memberikan materi, goresan tinta abu-abu yang kian rapih memenuhi kertas putih mereka, acungan jari mungil mereka yang selalu diangkat saat aku memberikan pertanyaan, tingkah lucu saat bermain, dan senyuman tulus yang mereka berikan setiap bertemu denganku. Tanpa terasa Allah memberikan rasa nyaman dan bahagia di relung hatiku.

Semakin hari, makin terasa syahdu membersamai mereka. Dan tidak hanya karena kebersamaan yang indah bersama tunas bangsa, namum respon para orang tua biologis mereka pun, masya Allah sangat luar biasa. Mereka berlomba-lomba dalam memberikan motivasi pada masing-masing buah hatinya agar selalu semngat menuntut ilmu di jalan Allah, bahkan ada yang sampai terharu saat buah hatinya yang semua awam, dalam membaca, menulis dan menghitung, kini telah mahir. Ya..mereka seperti pelangi disudut senja, yang selalu memberi warna disetiap hari-hariku dalam kebersamaan yang begitu hangat.

Hari demi hari ku lalui dengan penuh rasa syukur, meski sampai detik ini pun keinginanku masih tergantung di langit, tapi dengan bertemu para tunas bangsa yang memggemaskan, dapat merubah kegundahan hatiku. Alhamdulillaah, yang pada awalnya penuh dengan drama, baik penerimaan hati ku maupun perjuanganku membimbingan anak-anak hebat. Tapi Allah yang maha hebat telah menunjukkan kuasaNya untuk menjadikan segalanya mudah dan berbuah indah.

Hingga aku tersadar bahwa, aku tersesat di jalan yang benar. Karena realitanya seratus delapan puluh derajat berbanding terbalik dengan ekspetasiku, aku dapat mengasah hobiku dengan mendapatkan keuntungan baik amal ibadah dan finansial tentunya. Aku yakin ini adalah takdir terbaik, yang Allah berikan untukku.

~ S E L E S A I ~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun