Mohon tunggu...
Dwi Mariyono
Dwi Mariyono Mohon Tunggu... Dosen - Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University

Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University. This position has been trusted as Head of the Human Resources Division since June 2023

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menavigasi Pilkada: Peraturan, pelaksanaan dan Tujuan untuk Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan

23 Agustus 2024   12:53 Diperbarui: 23 Agustus 2024   12:53 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya, Pilkada yang berintegritas dan berjalan dengan baik akan menghasilkan pemimpin yang kompeten dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya akan mendukung tata kelola pemerintahan yang baik dan berkelanjutan. Dengan demikian, Pilkada bukan hanya proses pemilu lokal, tetapi juga bagian integral dari upaya untuk membangun Indonesia yang lebih baik melalui tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat

Partisipasi publik, elemen krusial dalam keberhasilan Pilkada.

 Ketika masyarakat secara aktif terlibat dalam proses pemilihan, ini bukan hanya memperkuat legitimasi pemimpin yang terpilih, tetapi juga memperkokoh pondasi demokrasi itu sendiri. Partisipasi publik mencerminkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap masa depan daerah mereka, yang pada gilirannya mendorong pemimpin terpilih untuk lebih bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.

Salah satu cara untuk meningkatkan partisipasi publik adalah melalui pendidikan pemilih. Pemahaman yang baik tentang hak dan tanggung jawab sebagai pemilih, serta pentingnya suara individu dalam menentukan arah pembangunan daerah, dapat memotivasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam Pilkada. Pendidikan pemilih yang efektif harus mencakup informasi mengenai proses pemilu, peran pemimpin daerah, serta dampak dari pilihan yang dibuat oleh pemilih pada kehidupan sehari-hari mereka.

Selain itu, akses informasi yang terbuka dan transparan juga merupakan kunci untuk meningkatkan partisipasi publik. Masyarakat harus memiliki akses mudah terhadap informasi yang berkaitan dengan kandidat, visi misi mereka, serta kebijakan yang mereka usung. Media, baik tradisional maupun digital, memiliki peran penting dalam menyediakan informasi ini secara objektif dan mudah dipahami oleh masyarakat luas. Dengan informasi yang cukup, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan bijak dalam memilih pemimpin mereka.

Peningkatan partisipasi publik juga dapat dicapai melalui keterlibatan langsung masyarakat dalam berbagai tahap proses Pilkada. Misalnya, masyarakat dapat dilibatkan dalam pengawasan proses pemilu, mulai dari pengawasan di tempat pemungutan suara hingga pemantauan hasil pemilu. Keterlibatan ini tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga memberikan rasa kepemilikan kepada masyarakat terhadap hasil Pilkada.

Pilkada yang inklusif, di mana semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok minoritas dan mereka yang berada di daerah terpencil, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, sangat penting dalam membangun demokrasi yang kuat. Inklusi ini memastikan bahwa suara-suara dari berbagai kelompok masyarakat didengar dan diperhitungkan, yang pada akhirnya menghasilkan kebijakan yang lebih adil dan merata.

Dalam hal ini, teknologi juga dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi publik. Penggunaan platform digital untuk kampanye, penyebaran informasi, dan bahkan untuk proses pemungutan suara dapat mempermudah masyarakat dalam berpartisipasi dalam Pilkada. Teknologi dapat menjembatani kesenjangan geografis dan memfasilitasi akses yang lebih luas ke informasi dan proses pemilu.

Namun, partisipasi publik yang tinggi tidak akan tercapai tanpa kepercayaan masyarakat terhadap integritas proses Pilkada. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa seluruh proses Pilkada berjalan secara transparan, bebas dari kecurangan, dan dipantau oleh lembaga yang independen. Kepercayaan masyarakat terhadap sistem Pilkada akan mendorong partisipasi yang lebih aktif dan meningkatkan legitimasi pemimpin yang terpilih.

Penting juga untuk memperhatikan peran organisasi masyarakat sipil dalam mendorong partisipasi publik. Organisasi ini dapat menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat, memberikan pendidikan pemilih, serta memfasilitasi dialog antara berbagai kelompok masyarakat. Dengan dukungan dari organisasi masyarakat sipil, proses Pilkada dapat menjadi lebih inklusif dan partisipatif.

Pada akhirnya, partisipasi publik yang kuat dalam Pilkada akan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi rakyat. Pemimpin yang dipilih oleh mayoritas masyarakat cenderung memiliki dukungan yang lebih besar dalam menjalankan program-program pembangunan, termasuk inisiatif-inisiatif untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, partisipasi publik yang aktif dan inklusif menjadi fondasi bagi kesuksesan Pilkada dan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun