Mohon tunggu...
Dwi Mariyono
Dwi Mariyono Mohon Tunggu... Dosen - Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University

Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University. This position has been trusted as Head of the Human Resources Division since June 2023

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sengketa Pemilu: Mengungkap Makna dan Kepentingan di Balik Fakta Hasil yang Sudah Final

26 April 2024   23:14 Diperbarui: 26 April 2024   23:18 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Dr. Dwi Mariyono, M.Pd

Pemilu adalah pilar utama demokrasi di mana suara rakyat menjadi penentu arah politik sebuah negara. Pada Pemilu 2024 di Indonesia, hasilnya telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan mendapatkan legitimasi yang kuat, bahkan diakui oleh dunia internasional. Meski demikian, sengketa terkadang masih muncul, menimbulkan pertanyaan tentang makna sebenarnya dan kepentingan di balik fakta-fakta yang sudah final.

Konsolidasi Demokrasi: Menghormati Suara Rakyat dan Mengakui Keputusan Pemilu

Proses demokrasi tidak berakhir saat suara terhitung dan pemenang diumumkan. Lebih dari itu, konsolidasi demokrasi membutuhkan pengakuan dan penghormatan terhadap hasil pemilu yang sah. Ketika hasil pemilu sudah final dan disahkan oleh lembaga yang berwenang, tugas kita sebagai warga negara adalah menerima keputusan tersebut sebagai manifestasi kehendak rakyat.

Mengabaikan hasil pemilu yang sudah final hanya akan merusak fondasi demokrasi dan melemahkan legitimasi pemerintahan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, termasuk peserta pemilu dan pendukungnya, untuk menjaga stabilitas politik dengan mengakui dan menghormati keputusan rakyat.

Makna Hak dan Kewajiban: Mengerti Peran KPU dan Sistem Hukum dalam Menyelesaikan Sengketa

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki peran penting dalam menjamin integritas dan keabsahan proses pemilu. Melalui sistem yang terstruktur dan transparan, KPU bertanggung jawab atas penghitungan suara dan pengumuman hasil pemilu. Ketika hasil pemilu sudah final, KPU telah menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sengketa pemilu, meski sudah final, tetap dapat diajukan ke lembaga peradilan yang berwenang. Tapi bukan untuk kepentingan pribadi, golongan apalagi partai. Ini merupakan bagian dari sistem hukum yang adil dan transparan untuk menyelesaikan perselisihan secara objektif dan independen. Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak yang merasa dirugikan untuk menghormati proses hukum dan memberikan kerjasama penuh kepada lembaga peradilan.

Kepentingan Nasional dan Stabilitas Politik: Membangun Kebersamaan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Di balik sengketa pemilu yang sudah final, terdapat kepentingan nasional yang lebih besar, yaitu membangun stabilitas politik dan kemajuan bersama. Politik adalah alat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, yaitu kesejahteraan dan keadilan bagi semua rakyat. Oleh karena itu, kesatuan dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan adalah kunci untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Membangun dialog yang konstruktif dan kolaboratif antara semua pihak adalah langkah penting dalam meredakan ketegangan politik pasca-pemilu. Merajut kembali ikatan persaudaraan dan persatuan sebagai bangsa akan memperkuat fondasi negara dan mempercepat proses pembangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun