Saat Kau dilamarnya
Hari terasa begitu sejuk
Angin berhembus sedikit melamban
Awan putih bergerak pelahan bak membawa restu dari langit
Saat Kau dilamarnya
Keemasan kilau surya mewarnai wajah-wajah itu
Bening embun, menjernihkan, Â menenangkan setiap sipemilik hati,
Suka cita diujung barat hingga timur, kebahagiaan memenuhi semesta
Saat Kau dilamarnya
Terselip setitik lubang, bukan kau bila tak mampu kokoh
Riuh kicau burung semakin menguatkanmu, mengkristalkan asa-mu
Bukankah itu akan jadi mutiara pelajaran terbaik dimasa mendatang?
Saat Kau dilamarnya,
Terputar kembali miliaran memory atas masa kecilmu
Tak kusangka kaulah anak kecil dengan senyum simpul itu
Tak kusangka langkahmu sejauh ini , langkahmu telah mencapai titik ini
Saat Kau dilamarnya,
Bertangkai-tangkai dahan mawar terhempas
seberapapun duri menancap, semerbakmu memenuhi ruang hidup
Indah dimata sipemandang dan akan mengutuhkan, mengokohkanmu
Saat Kau dilamarnya
diri ini hanyalah seorang dengan sejumput asa yang berdiri diambang pintumu,Â
Kau akan menjadi seorang putri yang anggun berjalan meniti peradaban,
Dan telah ada seorang yang lebih mencintaimu, menunggumu dipintu lainnya
Tersenyumlah, Ini harimu..
Kulon Progo, Saat langit sangat biru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H