Mohon tunggu...
Dwi Marfuji
Dwi Marfuji Mohon Tunggu... Administrasi - Runner, pingin hidup sehat dan syukur manfaat buat orang lain

Sesantai gambarnya...\r\n\r\n@dwimarfuji

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Beranikah Kamu Melawan Arus?

14 November 2016   08:56 Diperbarui: 14 November 2016   10:07 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi hari kemarin tiba-tiba teringat tantangan seorang sahabat saat di kampus. Ia seorang kakak angkatan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sosoknya seperti kebanyakan mahasiswa pada umumnya namun dalam benak pemikirannya sangat luas dan menyimpan berjuta optimisme tentang pemberdayaan dan pengembangan masyarakat. Tak seperti kebiasaan mahasiswa pada umumnya yang masih berkutat pada perdebatan metode pemeberdayaan diranah konsep, Ia sendiri telah lama terjun langsung ke lapangan. Inilah yang makin membuat saya hormat, respect dan mendengarkan setiap kata darinya dengan seksama, tak mau kehilangan satu kata pun.

Tahun pertama disemester kedua ku merpakan awal perjumpaan dengannya, awalnya tak ada yang spesial, beberapa minggu berlalu, kami semakin mengenal satu sama lain hingga satu waktu, disaat menyusun sebuah kegitan kampus bersama, ditengah kegiatan muncul permasalahan, ia tampil menyingkirkan kerikil-kerikil permasalahan, bahkan kedua belah pihak sangat puas dengan keputusanya. Ditengah situasi tersebut ia menyampaikan hal-hal yang diluar pemikiran seorang mahasiswa, ia menyampaikan tanpa kesan berpihak apalagi menjatuhkan.

Perjumpaanku yang sangat terbatas tersebut sontak membuat kehidupanku hampir 180 drajad berubah. Tak pernah terasa iklim sehangat ini, sebelumnya di masa SMA ku pernah berorganisasi namun belum sedahsayta ini. Bagi rekan-rekan lainnya mungkin ada sebagian menganggap hal itu sekedar nasihat-dorongan, namun bagiku menyerap kalimatnya sangat memacu adrenalin, hingga terasa hari itu juga inginku segera bergerak untuk tanah air ini, Ada beberapa hal setidaknya yang ia sampaikan

1. Beranikah kamu seperti akar?

Akar merupakan bagian terpenting suatu pohon, ia yang menumbuhkan, menopang menjaga tetap berdiri, hingga mencarikan asupan energi namun ia didalam tanah tak terlihat. Mahasiswa pada umumnya lebih tertarik mengambil bagian layaknya sebuah batang, ia menguatkan dan kokoh, menjubul dipermukaan terlihat jelas atau menjadi seperti daun yang menaungi serta menampilkan kehijauannya . Sedikit sekali yang memilih bak akar, kontribusi dan jasanya sangat besar namun ia tak pernah terlihat dan tak pernah menampilkan apa yang telah ia lakukan, ia jauh dari kata membanggakan diri. Sungguh mulia mahasiswa-mahasiswa tipe ini. Apakah kamu tipe ini?

2. Beranikah kamu melawan arus?

Langkah pertama akan sangat sulit. Apalagi khalayak pada umumnya akan membicarakan atau bahkan mencibir seusatu yang agak tak biasa yang dilakukan untuk pertama kali. Untuk melakukannya tak perlu kecerdasan diatas rata-rata, tak perlu ketampanan apa lagi ketokohan seseorang, yang dibutuhkan ialah keberanian memulai dan karakter yang kuat untuk bertahan dan bersabar dari cibiran bahkan hasutan, dalam mengemban ini harus tangguh karna akan penuh onak dan duri, namun apabila berhasil maka ia telah membuka jalan baru yang kelak akan dilewati oleh banyak orang, bahkan oleh orang-orang dulu yang membicarakan dan mencibir.

Setidaknya dengan menggenggam kedua hal tersebut, kuawali sudut pandang yang baru terhadap dunia. Berawal dari membaca tulisan dan bertemu, berbicara langsung dengannya mengantarkanku pada tindakan yang nyata. 

Dalam satu baris kalimat,

Tak kusangka kutemukan seorang guru, seorang pahlawan yang bernaung dalam dirinya, puluhan bahkan ratusan buku motivasi yang kubaca tak bisa menyamai 1 jam berbicara dengannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun