Mohon tunggu...
Dwi Marfuji
Dwi Marfuji Mohon Tunggu... Administrasi - Runner, pingin hidup sehat dan syukur manfaat buat orang lain

Sesantai gambarnya...\r\n\r\n@dwimarfuji

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berbahayakah Kelebihan Protein?

13 September 2016   10:50 Diperbarui: 14 September 2016   14:03 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian lama, Ahad-11 Agustus 2016 kemarin saya sempatkan untuk berkunjung ke Perpustakaan Daerah Wates.  Rapi, Bersih dan sejuk inilah kesan pertama saat masuk. Didalamnya saya langsung meluncur ke rak kesehatan dan mata saya terbelalak ketika menemukan buku pertama yang sangat menarik dan sayang bila dilewatkan, sampe-sampe disini saya ingin seperti teman-teman kompasianer lainnya, dapat pengetahuan menarik langsung dishare. (conect and share)Tak berlama-lama lagi, ini tentang kelebihan protein yang sama berbahanya dengan kekurangan protein.  

Protein adalah zat yang dibutuhkan untuk regenerasi sel didalam tubuh. Keberadaannya sangat penting, setiap harinya kurang lebih manusia membutuhkan 80-120 gram (2,4 gram/kg-berat tubuh). Sedangkan 100gram daging sapi mengandung 34 gram, 100 gram tahu/tempe mengandung sekitar  20 gram protein dan faktanya di Indonesia lebih dari separuh warganya mendapatkan dua kali jumlah protein dari yang dibutuhakan. Tidak seperti karbohidrat dan lemak protein tak bisa disimpan. Lalu kemanakah larinya protein-protein tersebut?

Protein sisa tersebut akan dibuang oleh tubuh, namun dalam pemrosesannya memacu kerja empedu dan ginjal, lebih dari itu bila asupan protein berlebih tak diimbangi pembakaran yang baik (melalui olahraga/aktivitas berat) akan berdampak pada kekacauan sistem dalam tubuh.

Cara mengatasi

1. Makan secukupnya (makan saat benar-benar lapar dan berhenti sebelum hampir kenyang)

2. Berolahraga (Jadikan kebiasaan jalan, jalan kaki adalah olahraga terbaik setelah berenang)

3. Tambah asupan serat, kacang-kacangan dan kurangi gula serta garam

Kurang lebih seperti itu, tetap sehat dan bahagia selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun