Mohon tunggu...
Dwi Marfuji
Dwi Marfuji Mohon Tunggu... Administrasi - Runner, pingin hidup sehat dan syukur manfaat buat orang lain

Sesantai gambarnya...\r\n\r\n@dwimarfuji

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Ada Badak Jawa di Luar Negeri

10 Februari 2016   12:25 Diperbarui: 12 Februari 2016   10:56 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Temukan dan Rasakan sensasi memberi makan badak secara langsung (Doc.Safari Prigen)"][/caption]

Keberadaan badak kian hari kian mengkhawatirkan. Badak jawa maupun badak sumatra jumlahnya sangat kecil, bahkan level dunia pun tak berbeda. 

Secara alami badak mulai sulit bahkan tidak bisa berkembang biak dengan baik sehingga perlu para ahli kedokteran hewan dalam penanganannya. Berbagai upaya menekan kematian badak selalu diupayakan. Penyetingan tempat menyerupai habitat asli, pemantauan kesehatan hingga makanan yang tepat dan mencukupi .

Taman Safari Indonesia II atau Taman Safari Prigen termasuk salah satu tempat yang berjuang mati-matian menjaga dan berusaha menambah populasi badak. Lahan yang sangat luas dan pembangunan habitat yang 99% mirip habitat aslinya gencar diupayakan demi kelangsungan hidup badak.

Badak Jawa dilindungi negara namun tetap ada di Luar Negri. Hal ini bisa terjadi karna beberapa sebab, pertama pertukaran koleksi dengan negara lain, kedua perdagangan badak ilegal. Jika yang pertama masih bisa dimaklumi, bahkan agak membanggakan karena bisa menjadikan ciri khas Indonesia yang mendunia. Namun yang kebanyakan terjadi adalah yang kedua, lebih sadis lagi badak dibunuh dan diambil culanya. (Masih ada aja kepercayaan aneh kayak gini, gk percaya?buktikan aja di TKP)

Sekarang, sebelum badak benar-benar habis. Mari kita selamatkan. Cukup dengan berkunjung ke tempat-tempat konservasi badak, Taman Safari Prigen salah satunya. Pengunjung yang banyak akan menambah jumlah pemasukan. Pemasukan yang banyak bisa menambah biaya perawatan dan penelitian untuk menjaga badak tetap eksis.

Terus terang saya bersyukur diajak kompasiana sebagai salah satu peserta yang terpilih untuk ikut Gathering Safari Prigen. Meskipun belum secara langsung kesana, namun acara yang digelar di Madam Tan Work kemarin Sabtu, 6 Februari 2016 benar-benar mencerahkan dan menyadarkan kami tentang kondisi alam dan satwa indonesia. 

[caption caption="Raja Hutan, Singa juga menghuni lokasi ini (Doc.Safari Prigen)"]

[/caption]

[caption caption="Jalan-jalan dengan menunggang Gajah (Doc.SafariPrigen)"]

[/caption]

 

Safari Prigen memiliki banyak spesies satwa yang dilindungi, bahkan hingga ribuan spesies dari satwa lokal hingga mancanegara ada disini, bahkan hewan dibelahan bumi lain Afrika juga ada. 

[caption caption="Pak Su dan Mas Rully selaku keeper dan Marketing Safari Prigen di Gathering kemarin (Doc. Mas Fery)"]

[/caption]

Sekian dulu tulisan kami, undangan Pak Ruly untuk bergabung diSafari Run akan kami pertimbangkan, mudah-mudahan April ada beberapa kompasianer yang bisa memenuhi. Untuk Pak Su, terimakasih sudah berbagi pengalaman suka duka merawat gajah dan salut atas kerja kerasnnya hingga mengantarkan sampai terbang keEropa. Mudah-mudahan kita bisa berjumpa lagi dilain waktu.

Hijau Bumiku

Lestari Alamku

Tetap terjaga Satwanya

Tetap survive hingga anak cucu

SALAM LESTARI :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun