[caption caption="Pesona tempat ini tak dapat dilupakan, surga dunia (Dok. Mas Hamid)"][/caption]
Sebelumnya direncanakan acara yang melibatkan kompasianer berlangsung sehari saja, namun tiba-tiba pada Jumat pagi Mbak Sasa selaku salah satu pengurus kompasiana Jakarta menelpon saya, menanyakan kesediaan saya untuk ikut acara dihari kedua yaitu kunjungan pertamina ke CSR, masyarakat petani Desa Nglanggeran, Gunung Kidul. Tunggu apa lagi, langsung saja saya jawab Ya.
Hari itu kesepuluh kompasianer bisa datang sebelum jam 7 pagi, hebat-hebat sekali mereka, terlebih Pak Kun yang sudah di hotel Amplas sedari satu atau setengah jam sebelum kumpul, saya sendiri termasuk yang akhir-akhir. (hhe, maklum dari wates butuh waktu perjalanan sejam). Sejenak sebelum berangkat, Mbak Sasa membagikan kaos yang akan kami kenakan saat acar di Nglanggeran. Jogja-Gunung Kidul tak kurang 1,5 jam perjalanan dan sampai di lokasi sempat kaget, ternyata kami bersepuluh serasa berada di padepokan perguruan silat di Cina. Lokasi latihan silat tepat di bawah Gunung Berapi Purba sehingga tampak apik. Baru tau, ternyata pagi tadi Pak Dwi Soetjipto berpakaian ala pendekar untuk ini.
[caption caption="Silat Nasional Perisai Diri Kebanggaan Warga Lokal (Dok. Mas Dimas)"]
[caption caption="Pak Dirut Pertamina, PakDwi Soetjipto berduel dengan senior perisai diri (Dok. Mas Dimas)"]
[caption caption="Seorang gadis kecil menunjukan kemampuan dan gerakannya yang sangat lincah (Dok. Mas Dimas)"]
[caption caption="Ramah tamah dengan warga lokal, sungguh hangat dan semakin mengeratkan kebersamaan (Dok. Mas Dimas)"]
Acara penyambutan oleh warga dan ramah tamah berjalan sungguh hanggat, pak kades yang baru sehari dilantik sudah langsung dapat tugas menyambut kedatangan dirut pertamina(jangan grogi ya pak,hhe). Masyakat mengharapkan program bisa berlanjut dan diperpanjang, perkebunan buah dan jalan menuju lokasi tampaknya akan lebih diperhatikan setelah acara ini.
[caption caption="Sadapnya duren lokal dipadu dengan suasana Embung Nglanggeran. Sempurna (Dok. Mas Dimas)"]
Tak terasa sudah pukul 12.00, rombongan kali ini menuju rumah makan Mbah Cemplung. Letaknya dekat Madu Kismo Bantul. Heran saya perjalanan sepertinya menuju arah pedesaan namun ketika sampai, waoww..tempatnya sederhana, masakannya ayam namun pengunjungnya banyak sekali, bahkan sempat tidak kebagian parkir bis kami. Eits, bagaimanapun tapi sambalnya memang mantap.Â