Mohon tunggu...
Dwi Amanda
Dwi Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - TIM KKN II UNIVERSITAS DIPONEGORO 2021/2022

Tim KKN II UNDIP Kelurahan Salaman Mloyo, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Warga Salaman Mloyo Semarang Dibuat Penasaran Mahasiswa KKN UNDIP saat Posyandu, Simak Kegiatannya!

2 Agustus 2022   09:15 Diperbarui: 3 September 2022   11:10 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (16/7) Pada hari Sabtu, 16 Juli 2022 pukul 09.00 WIB, mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro saat melakukan Program Multidisiplin 2 dengan tema ‘Upaya Pencegahan Stunting’ saat kegiatan Posyandu di Kelurahan Salaman Mloyo, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Edukasi ini dilakukan lantaran terdapat kasus stunting di Kelurahan Salaman Mloyo dan juga sebagai pengetahuan agar kasus stunting tidak bertambah di wilayah ini. Sebab, Kelurahan Salaman Mloyo merupakan wilayah perumahan penduduk yang didalamnya terdapat lebih dari 1.000 KK sehingga penting dilakukan pencegahan stunting. Salah satu yang dapat dilakukan adalah pemenuhan nutrisi baik sejak hamil hingga anak berusia anak-anak.

Pencegahan stunting dilakukan agar anak-anak menjadi insan yang berkualitas ke depannya. Bagi seorang ibu, penting untuk dapat memenuhi nutrisi anak-anaknya. Namun, ibu juga harus pintar dalam mengelola keuangan rumah tangga sekaligus untuk memenuhi nutrisi anak-anaknya. Maka dari itu, Dwi Amanda, salah seorang mahasiswa KKN dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro menggalakkan program ‘Edukasi Pengelolaan Keuangan untuk Memenuhi Nutrisi Anak sebagai Pencegahan Stunting’ dengan tujuan agar nutrisi anak tetap terpenuhi dan keuangan terkelola. 

Program ini dibantu melalui buku saku yang berisi pilihan harga dari setiap nutrisi yang harus didapatkan anak agar tumbuh kembangnya baik. Tentunya, sasaran program ini adalah ibu rumah tangga yang masih memiliki anak bayi hingga balita dan anak-anak.

Program ini berlangsung saat kegiatan Posyandu juga berlangsung, yaitu berlangsung dalam 2 hari yaitu Sabtu, 16 Juli 2022 dan Senin, 1 Agustus 2022 pada pukul 09.00 WIB. Diawali dengan kegiatan posyandu setiap orang tua yang hadir dan dilanjutkan dengan edukasi satu per satu dengan orang tua yang mengantar. Diawali dengan perkenalan diri, perkenalan produk program serta kegunaannya, lalu dilanjutkan dengan materi tentang nutrisi anak serta pilihan harga yang dimiliki. Selain itu, juga diberikan ilustrasi bagaimana penerapannya sehari-hari. Setelah pemberian edukasi, tentunya masing-masing ibu diberikan buku saku tersebut.

Dokpri
Dokpri

Program KKN saat kegiatan Posyandu terdapat banyak tidak hanya 1 program, hal ini lah yang membuat masyarakat Salaman Mloyo dibuat penasaran karena banyaknya mahasiswa KKN yang membantu kegiatan Posyandu serta membagikan edukasi setelah kegiatan tersebut. Sehingga, menjadi ramai disekitaran Posyandu. Di hari kedua pada awal Agustus, kegiatan Posyandu tidak terlalu ramai. Dan pelaksanaannya pun sama dengan saat hari pertama.

Stunting merupakan keadaan gagal tumbuh pada anak. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya nutrisi sejak hamil hingga anak-anak. Namun, hal ini dapat dicegah salah satunya dengan memenuhi nutrisi sejak hamil hingga anak-anak. Banyak nutrisi yang harus dipenuhi, namun kondisi keuangan yang berubah-ubah membuat orang tua perlu melakukan pengelolaan keuangan dalam pemenuhan nutrisi anak-anak mereka. Maka dari itu, pengelolaan keuangan penting agar keuangan tetap stabil namun nutrisi anak tetap terpenuhi.  Dengan ini, keadaan stunting dapat tercegah sejak dini. 

Contoh dari pengelolaan keuangannya adalah pilihan menu yang mengandung beberapa nutrisi seperti protein, zat besi dan lain-lain. Dalam setiap nutrisi memiliki banyak sekali bahan makanan yang bisa dipadu padankan setiap harga dengan variasi harga jual yang berbeda-beda. Pemaduan ini bisa dengan nutrisi protein yang murah dipadu dengan nutrisi zat besi yang mahal, jadi setiap harinya tidak menggunakan bahan makanan yang mahal namun bisa dipadukan dengan bahan yang murah juga. Sehingga, pengeluaran untuk bahan makanan lebih terkelola dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun