Mohon tunggu...
Dwi Lindah Permatasari
Dwi Lindah Permatasari Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Love writing and you

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Asiknya Mudik Lebaran Bersama Layanan BRImo dan BRILink

26 Mei 2022   21:29 Diperbarui: 26 Mei 2022   21:37 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi Pribadi)

Mudik, satu kata berjuta rasa. Makna mudik tidak hanya sekadar pulang ke kampung halaman. Sebagian besar masyarakat menjadikan pulang ke kampung halaman sebagai salah satu momen krusial untuk menyambut lebaran, terutama bagi para perantau di kota besar. Kampung halaman akan selalu menjadi rumah yang dirindukan. Tahun 2022 ini, pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat untuk mudik lebaran walaupun pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir. Adanya aturan baru ini tentu disambut dengan penuh sorai oleh sebagian besar masyarakat. Akhirnya, momen yang selalu ditunggu bisa kembali dilakukan dengan tetap harus menjaga protokol kesehatan. Biasanya, perjalanan mudik selalu punya cerita seru di dalamnya.

Begitu pula yang terjadi di keluargaku. Kami sudah merencanakan untuk pulang kampung tahun ini. Aku dan keluarga memilih kereta api sebagai transportasi mudik kali ini agar terhindar dari kemacetan di jalan Tol.

"Kak, nanti kamu yang ke stasiun beli tiketnya, ya." Ucap Ayahku.

"Udah bisa lewat ponsel, Yah." Jawabku.

"Pembayarannya gimana?" 

"Ada aplikasi BRImo yang menyediakan pelayanan pembayaran tiket kereta api. Pokoknya Ayah terima beres deh!" Jelasku pada Ayah. Ayah hanya mengangguk saja sebagai jawaban. Sebagai orang yang tidak suka menyimpan banyak uang tunai di dompet, aku sudah terbiasa melakukan berbagai transaksi menggunakan BRImo. Seperti kali ini, aku membayar tiket kereta api untuk perjalanan mudik ke rumah Nenek dan juga tiket untuk pulang nantinya. Bukti pembayarannya tentu tersimpan disana. Aku juga tidak perlu khawatir dengan catatan transaksiku karena di dalam aplikasi BRImo juga tersedia fitur cek mutasi saldo hingga satu tahun. Semua transaksi yang pernah dilakukan akan tercatat secara detail.

Perjalanan mudik yang kami tempuh memakan waktu sekitar 4 jam perjalanan. Punggung rasanya cukup pegal karena kami menggunakan kereta api kelas ekonomi. Setelah tiba di stasiun, kami langsung disambut oleh adik dari Ayahku yang siap mengantar kami menuju rumah Nenek. Aku biasa memanggilnya Om. Iya, beliau lah yang tinggal bersama Nenek selama ini. Satu-satunya nenek yang masih kami punya. Beliau sangat senang mendengar kabar kepulangan kami. Mudik lebaran adalah rutinitas keluargaku setiap tahun menjelang hari raya idulfitri. Namun, sudah 2 tahun lamanya kami tidak mengunjungi rumah nenek sebab pandemi Covid-19. Rasanya haru sekali tahun ini kami bisa kembali berkumpul. Aku juga sudah rindu dengan suasana khas pedesaan.

"Mampir ke warung yang jual pulsa dulu ya, Dik." Pinta Ayahku kepada adiknya.

"Oke, Bang." Sanggup Sang Adik. Mendengar obrolan tersebut aku langsung ikut menjawab, "Tidak perlu, Om. Nanti pulsanya Ayah aku beli lewat BRImo, aja."

"Memangnya bisa?" Sahut Ayah tampak heran.

"Bisa dong, Ayah. Selain untuk bayar tiket kereta api, aplikasi BRImo juga ada fitur beli pulsa, juga. Bahkan untuk bayar iuran BPJS juga bisa, loh!" Jelasku panjang lebar kepada Ayah.

"Wow, seru juga ya punya aplikasi BRImo."

Adik dari Ayahku yang sedang fokus menyetir mobil kembali berucap sambil tersenyum mendengarkan obrolan kami, "Jaman sekarang semua serba digital, Bang."

Aku ikut tersenyum, pun kembali menatap pemandangan sekitar yang cukup menyegarkan mata.

Rumah nenek ada di perbatasan antara dua kabupaten. Akses jembatan menjadi penghubung antar desanya. Sepanjang perjalanan di desa masih banyak pohon-pohon hijau yang rindang, membuat jalanan menjadi tidak terlalu panas. Walau berada di daerah perbatasan, akses air dan listrik di desa ini sudah sangat memadai. Hanya saja, untuk fasilitas pelayanan digital yang masih kurang, mungkin karena jauh dari pusat kota sehingga fasilitasnya masih minim. Contohnya ATM dan Bank. Kami harus menuju ke daerah kantor kecamatan terlebih dahulu untuk bisa menemukan satu ATM saja, sekiranya menempuh jarak 15 km. Cukup memakan banyak waktu jika ingin melakukan transaksi secepatnya. Kini, dengan perkembangan era digital yang semakin pesat sangat membantu masyarakat desa dalam bertransaksi. Lahirnya agen BRILink yang bekerjasama dengan toko retail/perorangan di desa menjadi salah satu primadona bagi masyarakat desa untuk dapat melakukan transaksi digital dengan mudah, aman dan cepat karena tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk menjangkau fasilitas ATM dan Bank. Kata Nenek, beliau sudah bisa melakukan pembayaran listrik melalui agen BRILink. Karena aku lupa tidak membawa uang tunai saat ke rumah Nenek, akhirnya aku turut memanfaatkan fasilitas dari agen BRILink ini untuk melakukan penarikan tunai. Prosesnya juga sangat mudah, aman, dan cepat sehingga aku tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mengambil sejumlah uang tunai. Sehingga nanti saat sudah berkumpul bersama keluarga besar, aku bisa membagikan uang THR untuk keponakan. Keberadaan agen BRILink ini sangat memudahkan orang-orang tua seperti nenek, sebab terkadang perkembangan digital seperti adanya mesin ATM sulit digunakan oleh sebagian orang.

Di sisi lain, mudik di era digital kini menjadi sangat nyaman dan santai hanya dengan memanfaatkan BRImo di ponsel dan Agen BRILink di sekitar rumah. Semua bukti transaksi juga telah tersimpan di dalam sistem sehingga tidak perlu lagi khawatir apabila terjadi kesalahan. Kita bisa bebas bertransaksi walaupun sedang berada di perjalanan terlebih saat weekend dan libur lebaran sehingga tidak memungkinkan untuk pergi ke bank.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun