Oleh : Dwi Lestari Wiyono
Â
"Kakak ..., maukah ... bersediakah dirimu membunuh untukku?" Â
"Membunuh ...?"
"Ya ... membunuh."
"Bagaimana bila aku menukarnya dengan jiwaku, ruhku yang berharga murni sebagai imbalannya?"
Â
Dogma
Paganis
Kemurnian sejati keyakinan tanpa jeda
Apakah bagimu, mereka semua hanyalah simbol pemanis belaka?
Â
...
...
Kakak
Aku menunggu.
Â
Gerabah retak
Aliran akheron, kokitos mengalir menyatu bermuara pada sungai kehidupan
Kosmos
Bintang jatuh, harapan doa dari langit.
Â
Dewata Yang Agung
Malaikat yang bersembunyi
Sayap sayap patah
Roda roda bumi melaju berputar mengangkasa.
Â
"Kakak."
Â
Senyum memburam membayang Mona Lisa
Kehampaan semu Leonardo da Vici
Bahtera yang tak lagi melaju
Tahukah kau kakak? Aku benar benar ingin kau melakukannya untukku.
Â
(2015/2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H