Oleh: Dwi Lestari WiyonoÂ
Di luar rerintik hujan masih enggan beranjak sibuk bercengkrama seiring malam mendingin. Teringat sebuah kisah dari eyang Purnama beberapa pekan lalu.Â
Memunguti kayu kering berserakan secara acak
Jika basah sempatkanlah menjemur agar dapat terpakaiÂ
Bukan gas 3 kilo dihadapan
Hanya abu arang sisa pembakaran semalam.
Nasi tiwul
Goreng tempe
Sayur sambal tumpang dan godokan daun pepaya mudaÂ
Hidangan mewah di akhir pekan.
Layar tancap di alun-alun
Aneka makanan menggoda tersaji di sebuah tempat keramat,Â
"Nyuwunsewu mbah. Izinkanlah saya dan adik adik untuk mencicipi hidangan mewah ini setidaknya sekali setahun. Matur nuwun mbah."Â
Catatan:Â
Permisi
Terima kasihÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H