Mohon tunggu...
Dwi Lestari Wiyono
Dwi Lestari Wiyono Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja di industri Food and Beverage yang menyukai dunia kepenulisan

Dwi Lestari atau Dwi Lestari Wiyono adalah seorang Pekerja - Penulis – Sajak – Cerita, serta menjadi bagian dari NaDi Collection Series @nadicollectionseries (instagram akun) sebuah seni dalam tumbler. Dwi pun bisa dijumpai: Facebook : Dwi Lestari Wiyono (Dwi) Instagram: @dwilestariwiyono

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri Tercinta, Sepintas Lalu

18 Oktober 2023   17:00 Diperbarui: 18 Oktober 2023   17:02 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Dwi Lestari Wiyono 

Selayang pandang
Memandangi negeriku yang teramat elok
Selayang pandang
Sejauh mata memandang ku gantungkan semua harap dan asa pada negeri di mana pertama kali aku bernapas
Hhmmm bau rerumputan embun pagi desiran ombak seketika menggelitik
Aku cinta negeriku
 
Kukayuh perahu ini jauh ke tengah laut
Ku harap kelak esok jaring ini kan mendapat ikan berlimpah untuk kunikmati bersama keluargaku
Berapa harga ikan saat ini di pasaran
Ku harap Yang Kuasa memberikan aku kemudahan hingga aku tak perlu berlama-lama di laut
Tuhan berikan aku kemudahan
Doa dan harap ku titipkan pada sehelai daun yang jatuh secara tiba-tiba di hadapanku
Terbanglah dedaunan bawalah harap dan doaku pada Ia yang berada di tempatnya yang agung
Angin maukah kau membantu kawanku dedaunan menyampaikan harap dan doa teruntuk khusus diri-Nya
 
Mengembara
Berkelana dalam kejujuran membara
Ahh nak maafkan bapakmu ini bapak belum bisa memenuhi keinginanmu
Kurogoh saku celana depanku hanya ada beberapa lembar uang usang hasil melaut semalam
Tertelan air liur teringat janji pada ananda kecilku
Ahh ananda pasti mengerti
Senyum mengembang walau segetir pahit menyelinap
Kalau ku belikan kue untuk ananda nanti uang beras ibu berkurang
Sudahlah bagaimana nanti saja
 
Selayang pandang
Aku cinta negeriku meski hari ini hanya ada nasi kering di atas meja makanku
Selayang pandang
Sejauh mata memandang
Sabar ya nak siapa tahu besok-besok bapak dapat hasil melimpah
Hembusan angin nyiur hijau perbukitan
Bapak
 
(2018/2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun