Mohon tunggu...
Dwi Lestari Wiyono
Dwi Lestari Wiyono Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja di industri Food and Beverage yang menyukai dunia kepenulisan

Dwi Lestari atau Dwi Lestari Wiyono adalah seorang Pekerja - Penulis – Sajak – Cerita, serta menjadi bagian dari NaDi Collection Series @nadicollectionseries (instagram akun) sebuah seni dalam tumbler. Dwi pun bisa dijumpai: Facebook : Dwi Lestari Wiyono (Dwi) Instagram: @dwilestariwiyono

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Milenia Kasatria Cahaya dari Bumi (VII)

3 Maret 2023   09:20 Diperbarui: 3 Maret 2023   09:30 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru aku mengerti poin ini akan tetapi banyak hal yang tidak masuk dalam penalaran. Ini pertempuran guru. Ini medan perang sesungguhnya. Kematian ada di depan mata. Kematian akan senantiasa mengincar kita. Guru beri aku penjelasan yang lebih rasional.

Gaun ini apa pantas untukku? 

Aku memakai gaun ini untuk memperingati kepergiannya. Aku memakai gaun ini hanya untuk sebagai penanda. Ia yang telah meninggalkanku. Ia yang lebih memilih keyakinan bodohnya dibanding diriku. Apa pentingnya sebuah keyakinan yang tidak dapat dibuktikan pembenarannya?

Bagaimana mungkin kau menghina Tuhan yang telah menciptakanmu? Bagaimana mungkin kau berargumen secara nyata di hadapan publik bahwa kau memiliki pandangan serta keyakinan yang berseberangan arah dengan orang kebanyakan. Apa kau seorang penganut paham atheis? Kau tak menyakini adanya Tuhan. Gila ..., sungguh gila. Teramat gila kau membuatku frustasi Abimayu. 

Berapa harga untuk sebuah ketenangan? 

Berapa harga untuk sebuah keyakinan tanpa keterangan yang mengada-ngada? Kalaupun ada ijinkan aku menukarnya dengan waktuku yang tersisa. Apakah kau sanggup?

Lorong waktu itu benar-benar ada. Lorong waktu itu memang benar adanya. Nyata. Terkadang ilusi serta imaji dapat menjebakmu sehingga pada nantinya kau tak dapat membedakan mana yang seharusnya kau tempatkan pada dunia nyata. Sadarlah Abimayu kau terlalu berfantasi, berkhayal. Ada banyak hal yang lebih layak kita perbincangkan dibandingkan imaji bodohmu. Aku sarankan kurangi bacaan serta film maupun tayangan yang berbau fantasi, itu hanya akan menambah rusak otakmu. Aku peduli padamu, Kau mengerti?

Jika kau berkata bahwa kau adalah kawanku lantas mengapa kau merebut kesempatan itu dariku. Kau menusukku dari belakang Robert. Kau menikamku seakan aku tak ada, tak mempunyai arti. Kau pendusta Robert.

Munafik!

Jangan jadikan keyakinan sebagai penutup dosamu. Jangan jadikan keyakinan sebagai tameng perisai sadarmu. Jangan pernah pula kau ajarkan aku tentang apa dan bagaiman keyakinan itu sendiri. Karena seburuk-buruknya diriku aku tak pernah menjual keyakinanku. Kau mengerti Robert? 

bersambung ... 

(2017/2023)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun