KKN Back to Village merupakan program KKN yang dirancang oleh Universitas Jember dan dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa di kampung halaman atau daerahnya masing-masing guna pencegahan dan antisipasi Covid 19. Salah satu yang daerah yang menjadi lokasi sasaran KKN adalah Desa Sumberagung.
Desa Sumberagung merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyuwangi bagian selatan, secara administratif Desa Sumberagung masuk dalam wilayah Kecamatan Pesanggaran dengan jarak ke pusat pemerintahan kabupaten sejauh 65 Km.
Desa Sumberagung memiliki luas wilayah 11.554 Km2 dengan jumlah penduduk 14.494 Jiwa. Desa Sumberagung terbagi menjadi 4 dusun antara lain meliputi: (1) Dusun Pancer, (2) Dusun Silirbaru, (3) Dusun Rejoagung, dan (4) Dusun Sungailembu.
Topografy dari Desa Sumberagung berupa dataran rendah yang di kelilingi oleh bukit dan gunung dengan banyak aliran sungai, selain itu sebagian wilayah di batasi oleh laut, perkebunan dan hutan. Sumber daya alam yang melimpah membuat Desa Sumberagung memiliki potensi besar dalam mengembangkan perekonomian masyarakat.
Beberapa potensi Desa Sumberagung diantaranya adalah sebagai salah satu kawasan destinasi wisata di Banyuwangi yang meliputi pantai pulau merah, pantai mustika, dan pantai wedi ireng, Desa Sumberagung juga merupakan penghasil ikan terbesar ke-2 di Banyuwangi dan penghasil emas dengan kandungan bijih yang besar di Pertambanan Gunung Tumpang Pitu.
Masyarakat Desa Sumberagung sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, dan nelayan. Namun demikian juga terdapat beberapa penduduk yang mengembangkan usaha di bidang jasa dan perdagangan. Usaha di bidang jasa antara lain meliputi usaha laundry, tukang cukur, dan cuci kendaraan, sedangkan usaha di bidang perdangan meliputi usaha toko sembako, toko pakaian dan kuliner.
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 silam menyebabkan perubahan pada berbagai sektor dan dampaknya hingga saat ini terus dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk Ibu Tri selaku salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Toko Sembako di Desa Sumberagung.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap pelaku usaha didapatkan informasi mengenai terjadinya penurunan omset penjualan atau pendapatan semenjak pandemi.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis selaku mahasiswa KKN bermaksud membantu Ibu Tri dalam mengelola Toko Sembako agar dapat bertahan di masa pandemi seperti saat ini.
Adapun program kerja kerja KKN yang akan dilakukan meliputi perbaikan tampilan toko melalui penataan barang dan cek kualitas barang. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kenyamanan konsumen saat berbelanja dan menjamin kualitas serta keamanan produk yang dijual oleh toko.
Penulis juga melakukan pembuatan poster himbauan mematuhi protokol kesehatan dan ketersediaan produk penunjang di masa pandemi seperti masker, sabun cuci tangan, vitamin C, minuman herbal dan produk penunjang lainnya yang mana produk tersebut sering di cari oleh masyarakat.
Hal tersebut dengan demikian diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam menghimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan sekaligus meningkatkan imunitas masyarakat sekitar.
Mahasiswa KKN bersama pelaku usaha juga akan melakukan produksi kripik pisang dengan inovasi berbagai varian rasa. Produk kripik pisang yang dihasilkan nantinya akan dilakukan branding dan pengemasan produk yang inovatif dan informatif sehingga menarik minat konsumen.
Selain itu perluasan pasar  juga dilakukan dengan memanfaatkan media sosial berupa Instagram, Whatsapp, Facebook dan Shopee sebagai media jual beli secara online barang Toko Sembako maupun Produk Kripik Pisang. Dengan demikian dari program kerja tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk berbelanja sehingga pendapatan Toko Sembako Ibu Tri meningkat dan dapat bertahan di masa pandemi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI