Pada ajang 4 Tahunan kali ni, pesta sepakbola Dunia atau Piala Dunia kembali dilaksanakan di benua Asia, tepatnya negara Qatar, dilaksanakan di bagian negara Timur Tengah jelas akan menjadi tantangan para Peserta Piala Dunia, seperti yang kita tau bagaimana cuaca yang sangat panas karna dikelilingi Gurun. Berbeda dari Piala Dunia yang sebelumnya dilaksanakan pada pertengahan tahun, namun diedisi yang sekarang Piala Dunia dilaksanakan pada akhir Tahun dikarenakan menunggu turunnya Cuaca Panas Qatar. Berikut lima fakta menarik mengenai pesta Sepakbola Qatar 2022 :
Piala Dunia Yang Kurang Meriah
Biasanya dalam memasuki awal Piala Dunia, negara dan media akan gembar gembor untuk mempromosikan Piala Dunia dan juga akan rilis banyak lagu bertema Piala Dunia, berbeda dari 2010 hype Wak-Waka, musik Coca-Cola, dan 2014 Hype Brazil begitu terasa, namun pada pesta sepakbola kali ini hanya mungkin musik Hayya Hayya (Better Together) yang memang Official Soudtrack FIFA 2022 yang mungkin cukup didengar para pecinta sepakbola.
Banyak Pemain Bintang Absen
Ajang Piala Dunia merupakan ajang yang ditunggu oleh Pemain dan Penikmat Sepakbola, karna di Piala Dunia bisa menjadi ajang pembuktian serta meliat kualitas para pemain bintang dan calon pemain bintang, siapapun punya mimpi untuk tampil di ajang bergengsi empat tahunan ini, namun ketika akan memulai Piala Dunia para pemain ini batal ikut karna cidera, seperti yang kita tau Piala Dunia Qatar 2022 dilaksanakan ditengah kompetisi khususnya Eropa sedang dilaksanakan sehingga banyak pemain cidera sebelum pertandingan, sebut saja bintang Senegal Sadio Mane meski sudah terdaftar di squad Timnas Senegal namun dirinya Gagal tampil di Piala Dunia, di Timnas Jerman ada Timo Werner dan Marco Reus yang batal akibat Cidera, serta tim Juara bertahan Francis harus tanpa Kante, Pogba, Kimbepe, Nkunku dan terbaru pemain yang baru saja dapat Ballon d'Or Karim Benzema dipastikan Absen dari Piala Dunia 2022 akibat cidera.
Isu Skandal Tuan Rumah
Jelang Piala Duni Qatar dilaksanakan, muncul lah isu dugaan suap dalam penentuan Qatar sebagai tuan rumah, hingga mantan Presiden FIFA Sepp Blatter mengakui bahwa ia salah dalam mengambil keputusan Qatar sebagai Tuan Rumah, dan menganggap Qatar terlalu kecil untuk Piala Dunia. Hingga yang terbaru seperti di kutip di Marca bahwa ada dugaan Match Fixing antara laga Qatar vs Ekuador, dimana Qatar menyuap 8 pemain Ekuador untuk kalah 1-0 pada laga pembuka ini. Dugaan ini keluar dari pakar Politik dan Direktur Regional British Center di Arab Saudi, Amjad Taha.
Pembuktian Negara Amerika LatinÂ
Dari empat edisi Piala Dunia sebelumnya, negara Eropa cukup medominasi Italia, Spanyol, Jerman dan Francis mampu mengokohkan bagaiman kuatnya negara Eropa, bahkan pada edisi 2014 Jerman mampu menjuarai Piala Dunia di tanah Amerika Latin bahkan mengjahar tuan rumahnya Brazil dengan kemenangan telak 1-7. Pada kali ini pesta sepabola akan dilaksanakan di benua Asia, jelas Brazil ingin mengulangi pencapaian tahu 2002 ketika mereka mampu juara Dunia di benua Asia, belum lagi ada Argentina dengan sang bintang Lionel Messi menargetkan untuk dapat juara Dunia pada edisi kali ini.
Piala Dunia Terakhir Bagi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi
Kemungkinan besar edisi Piala Dunia Qatar 2022 merupakan panggung terakhir dari kedua Bintan Sepakbola Dunia yang kita tahu diera mereka berdua meruakan era persaingan para G.O.A.T (Greatest of All Time), di usia mereka yang sudah saat ini cukup tipis untuk bisa kembali tampil pada ajang Piala Dunia 2026 mendatang, oleh itu pada edisi ini keduanya akan tampil habis-habisan demi gelar Piala Dunia, mungkin gelar individu bagi kedua pemain ini sering mereka dapatkan, gelar diklub juga demikian, namun pencapaian tertinggi pemain sepakbola jelas juara Piala Dunia, bagi Ronaldo jika dia mampu menjuarai maka dia akan membungkam orang yang dia rasa ingin menyingkirkannya dari Manchester United, seperti yang diketahui jelang Piala Dunia, Ronaldo memiliki masalah dengan timnya khususnya sang Manager ETH, sedangkan bagi Lionel Messi jelas ini akan menjadi ajang pembalasan setelah 2014 yang lalu dirinya harus gagal di Final setelah kalah oleh Jerman, apalagi saat ini Argentina diisi pemain berkualitas dan siap bahu membahu demi membawa trofi Piala Dunia kembali ke Argentina.